PROYEK JEMBATAN PUPR BANJARBARU, PEMILIK LAHAN TAK DIAJAK MUSYAWARAH DI AWAL

Posted on

Banjarbaru, suratkabardigital.com – Proyek pembangunan dua jembatan Rp4,6 Miliar oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru di kawasan Danau Purun masih bermasalah. Padahal, di lokasi para pekerja tampak beraktivitas mempersiapkan material bangunan. Belakangan, terhentinya sementara proyek tersebut lantaran Supian Hadi – pemilik lahan – mengaku tidak dilibatkan dan diajak bermusyawarah oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru di awal rencana proyek pembangunan.

Pengakuan Supian Hadi dibenarkan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Banjarbaru Adi Maulana. Dikatakannya, di awal perencanaan pihaknya tidak pernah melibatkan Supian Hadi sebagai pemilik lahan, dan hanya melibatkan pihak kecamatan, kelurahan dan RT.

“Jujur, saya akui. Kami tidak pernah melibatkan Supian Hadi sebagai pemilik lahan di kawasan rencana proyek pembangunan dua jembatan itu. Ada dua jenbatan, salah satunya diklaim Supian Hadi berada di atas lahan miliknya,” ujar Adi Maulana saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di kantornya.

Dirinya pun mengakui seharusnya sebelum rencana proyek itu etikanya harus melibatkan semua pihak terkait, termasuk jika ada warga sebagai pemilik lahan di kawasan proyek pembangunan agar tidak ada kendala dan masalah di kemudian hari seperti ini.

Selanjutnya, masih kata Adi Maulana, Dinas PUPR Kota Banjarbaru akan berkomunikasi dengan Supian Hadi atas permasalahan yang terjadi saat ini agar proyek pembangunan dua jembatan tersebut tidak tekendala.

“Kemarin kami sudah berkomunikasi agar ada pertemuan dengan Supian Hadi untuk meluruskan dan bernegosiasi dengan kami. Kami menunggu dan semoga dalam waktu dekat ini ada hasil yang baik,” katanya.

Lebih lanjut, pihak Dinas PUPR Kota Banjarbaru masih menunggu hasil pengukuran ulang yang dilakukan oleh BPN Kota Banjarbaru beberapa hari yang lalu.

Sebelumnya, klaim Supian Hadi sebagai pemilik lahan dibenarkan Syaifullah yang dulu pernah menjadi saksi saat dilakukan pengukuran batas tanah oleh BPN Kota Banjarbaru beberapa tahun silam.

Syaifullah yang merupakan teman Supian Hadi lun terkejut mendengar informasi jika ada dua jembatan yang akan dibangun oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru, dan salah satunya berada di atas lahan sahabatnya itu.

“Saya mengikuti dan jadi saksi pengukuran tanah Supian Hadi 2017 lalu yang dilakukan BPN Kota Banjarbaru. Ada tiga orang petugas BPN saat itu untuk memastikan batas dan ukuran tanah Supian Hadi,” ucapnya, Senin (5/5/2025).

Dirinya menyayangkan mengapa Supian Hadi malah tidak dilibatkan sebelum rencana pembangunan proyek kedua jembatan tersebut dilaksanakan.

Dari informasi yang dihimpun, permasalahan lahan dan proyek pembangunan jembatan tersebut sudah diketahui aparat penegak hukum. (Rudy Azhary, red)