Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Pertanyaan tentang apa yang paling berharga di dunia telah mengemuka sepanjang sejarah manusia. Seiring peradaban berkembang, dari perkampungan sederhana hingga kemegahan istana, dari sudut-sudut pasar hingga ruang-ruang pesantren, pertanyaan ini tak pernah kehilangan gaungnya. Zaman boleh berganti, namun pencarian atas jawaban itu tetap hidup. Sebagian orang menjawab: uang. Dengan uang, hampir segalanya tampak bisa dibeli—kenyamanan, kekuasaan, hingga pengaruh. Namun, benarkah uang adalah jawaban final. Sekretaris LDNU Kabupaten Banjar, M. Ali Syahbana, mengatakan bahwa kenyataan sering menunjukkan sebaliknya. “Banyak orang kaya justru hidup dalam kegelisahan, merasa sepi…
Baca selengkapnya >>>>>>Tag: M Ali Syahbana
TERJEBAK FEED DAN FOMO, LDNU BANJAR INGATKAN BAHAYA MEMBANDINGKAN DIRI DI MEDSOS
Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Di tengah arus deras media sosial yang menampilkan kehidupan orang lain secara glamor dan tanpa cela, banyak orang justru terperangkap dalam jebakan perbandingan sosial yang membahayakan kesehatan mental. Fenomena ini menjadi sorotan Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Banjar, M. Ali Syahbana, dalam sebuah kajian yang digelar Selasa (15/7/2025). Menurutnya, budaya membandingkan diri dengan kehidupan orang lain, apalagi yang hanya ditampilkan dalam potongan-potongan ‘sempurna’ di media sosial, telah menjadi pemicu utama menurunnya kebahagiaan dan meningkatnya kecemasan di tengah masyarakat. “Kita hanya melihat hasil, bukan proses.…
Baca selengkapnya >>>>>>ALI SYAHBANA SOROTI NARKOBA SEBAGAI KRISIS SOSIAL, BUKAN SEKADAR MASALAH KRIMINAL
Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Di tengah kemajuan zaman yang menawarkan serba instan dan konektivitas tanpa batas, pemuda Indonesia justru berada di persimpangan genting: antara berkembang menjadi agen perubahan atau terjerumus dalam jurang narkoba. Pegiat sosial sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Banjar, Ali Syahbana, menyoroti fenomena ini dengan sudut pandang yang berbeda. Ia menilai, persoalan narkoba bukan hanya soal pelanggaran hukum, tapi juga soal kehilangan arah dan minimnya ruang aman bagi generasi muda. “Hari ini narkoba tak lagi hadir sembunyi-sembunyi. Ia masuk lewat genggaman, melalui media sosial, bahkan menyusup ke lingkungan sekolah…
Baca selengkapnya >>>>>>FENOMENA “TAMAT SEMBAHYANG” DINILAI CERMINAN KRISIS ILMU, ALI SYAHBANA AJAK PENDEKATAN EDUKATIF DAN PEMBINAAN
Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Munculnya ajaran kontroversial di salah satu desa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, yang mengklaim seseorang dapat meninggalkan salat karena telah mencapai tingkat spiritual tertentu, mendapat respons tajam dari publik dan tokoh agama. Namun di tengah gelombang kecaman, muncul suara yang mengajak pendekatan lebih mendalam. Salah satunya datang dari M. Ali Syahbana, pemuda asal Kabupaten Banjar yang dikenal sebagai pengamat sosial-keagamaan, hukum, dan kebudayaan. Ali menilai fenomena ajaran “tamat sembahyang” bukan sekadar bentuk penyimpangan, tetapi juga refleksi dari krisis pengetahuan keagamaan dan sistem sosial…
Baca selengkapnya >>>>>>ALI SYAHBANA: MUHARAM BUKAN SEKADAR KALENDER BARU, TAPI PANGGILAN BATIN MENATA NIAT
Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Menyambut bulan Muharam 1447 Hijriah, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Syafaat Bukhari Muslim (PPSBM) sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Banjar, Ali Syahbana, mengajak umat untuk menyelami makna terdalam dari bulan suci yang dikenal sebagai waqtun mubārak (waktu yang diberkahi). Ali menyampaikan refleksi spiritualnya dari kompleks PPSBM, Senin (30/6/2025), dengan menekankan bahwa Muharam bukan sekadar penanda pergantian kalender Islam, tetapi momen kontemplatif untuk kembali menyapa fitrah hati. “Muharam hadir seperti panggilan lembut untuk menyapa niat kita,” ujarnya dengan penuh makna. Mengutip karya monumental Iḥyā’ ‘Ulūm ad-Dīn karya Imam Al-Ghazali,…
Baca selengkapnya >>>>>>PANGERAN SURYANATA DAN GUNUNG PAMATON, ALI SYAHBANA: JEJAK SEJARAH BANJAR YANG MENGINSPIRASI GENERASI MUDA
Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi, jejak sejarah bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga cermin nilai-nilai yang bisa menuntun masa depan. Di Kabupaten Banjar, dua entitas budaya—Gunung Pamaton dan sosok Pangeran Suryanata—kembali menjadi sorotan sebagai poros identitas yang meneguhkan jati diri Banua. Namun alih-alih hanya menjadi bagian dari cerita kuno atau simbol romantisme sejarah, keduanya kini tengah diangkat kembali sebagai perangkat edukatif dan inspiratif untuk generasi muda. Gunung Pamaton, misalnya, yang terletak di Kecamatan Karang Intan, bukan hanya sekadar bentang alam, tetapi juga ruang…
Baca selengkapnya >>>>>>