RUGI TAK DATANG KESINI JIKA BERADA DI KALSEL
Kalsel, Suratkabardigital.com – Pasar terapung Lok Baintan menjadi salah satu objek wisata di Kalimantan Selatan. Lokasinya masuk dalam wilayah Kabupaten Banjar. Pelancong dalam dan luar daerah bahkan luar negeri sering mengunjungi untuk menikmati suasana masyarakat di Kalimantan Selatan yang tinggal di tepian sungai, termasuk tradisi mereka melakukan transaksi ekonomi atau berdagang di atas sungai menggunakan perahu dalam istilah masyarakat Banjar dinamakan Jukung.
Untuk mendapatkan momen para pedagang yang berjualan di atas jukung, sebaiknya tiba lebih pagi. Kebiasaan mereka diantara pukul 06.00 – 09.00 WITA. Sesekali, mereka begerak mengikuti arus sungai maupun melayani penduduk yang berada di sekitaran lokasi mereka berkumpul. Suasana di pasar terapung Lok Baintan tersebut hingga kini masih berlangsung dan tetap lestari.

Transaksi jual – beli mereka lakukan, antara pedagang dengan pedagang dengan sistem barter barang jualan, sebagian tunai. Para pelancong juga dapat membeli beragam dagangan yang didominasi hasil pertanian dan perkebunan, sebagian sambako. Jika beruntung dan lebih dekat dengan mereka, pelancong juga dapat membeli hasil kerajinan tangan dari anyaman seperti bakul, topi, dan tikar yang berbahan alami dari hasil hutan seperti rotan dan juga bamboo. Termasuk kain khas Banjar, yaitu Sasirangan.

Berada di pasar terapung Lok Baintan, anda tak perlu risau saat perut terasa lapar. Para pedagang juga menjual makanan dan kue khas Banjar, diantaranya Soto Banjar dan jajanan tradisonal. Menyantap hindangan tradisonal Banjar di pasar terapung Lok Baintan tentu menjadi kenangan dan keunikan tersendiri.
Sembari menyusur Sungai Martapura, para pelancong sebelum tiba di lokasi juga dapat menikmat terbitnya matahari di kala cuaca cerah. Biasanya, waktu tempuh selama menyusuri Sungai Martapura menuju pasar terapung Lok Baintan diantara 30 hingga 50 menit. JIka pelancong ingin menikmati suasana lain, mereka juga melakukan perjalanan menuju lokasi melalui jalur darat. Tergantung bagaimana pelancong menikmati suasana dengan caranya masing-masing. (Rudy Azhary, red)