Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Kawasan pertanian di RT 27, Kelurahan Syamsudin Noor, Banjarbaru menunjukkan geliat positif. Para petani, peternak, dan pembudidaya ikan aktif menyampaikan berbagai kebutuhan dalam kegiatan reses Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Windi Novianto, Rabu (28/5/2025).
Salah satu sorotan datang dari sektor pertanian jeruk. Ketua Kelompok Tani Bumi Pusaka, Bintoro, mengungkapkan bahwa hasil panen dari bibit bantuan sebelumnya mulai terlihat. Namun, tanpa dukungan pupuk lanjutan, produktivitas ke depan dikhawatirkan menurun.
“Kami sudah mulai panen jeruk, tapi hasilnya akan stagnan kalau tidak dibarengi dengan pemupukan yang berkelanjutan,” ujar Bintoro.
Permintaan tidak berhenti di situ. Sejumlah warga juga mengusulkan bantuan pompa air karena jarak sumber air cukup jauh, pakan untuk budidaya ikan, serta pengadaan sapi bagi kelompok peternak.
Menanggapi berbagai usulan tersebut, Windi Novianto menyatakan komitmennya untuk membawa aspirasi masyarakat ke dalam forum penganggaran pembangunan daerah.
“Kawasan ini punya potensi sektor pangan yang cukup menjanjikan. Kita akan perjuangkan permintaan yang masuk secara bertahap dan berdasarkan skala prioritas,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, warga juga menyoroti kebutuhan infrastruktur dasar. Kondisi jalan lingkungan yang rusak dan licin saat musim hujan menjadi perhatian, disusul permintaan fasilitas kegiatan keagamaan dari kelompok ibu-ibu.
“Reses ini jadi ruang penting untuk menyerap masukan langsung dari warga. Tidak semua bisa langsung terwujud, tapi proses ini adalah awal untuk merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” kata Windi. (Randi, red)
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari, menggelar kegiatan reses di kawasan Jalan Ir. P. M. Noor RT 21 RW 05, Kelurahan Sungai Ulin, Selasa (27/5/2025). Dalam pertemuan bersama warga, terungkap bahwa wilayah di ujung timur Banjarbaru ini menyimpan potensi besar dalam sektor pertanian, khususnya komoditas padi.
Menariknya, kawasan ini memiliki 11 kelompok tani aktif yang mayoritas warganya merupakan petani. Menurut Nurkhalis, keberadaan kelompok tani tersebut semestinya menjadi fokus perhatian pemerintah kota, mengingat peran strategis mereka dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
“Dengan potensi seperti ini, perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian di Sungai Ulin harus lebih serius. Mereka tidak hanya butuh perhatian, tapi juga pembinaan dan fasilitas,” tegas Nurkhalis.
Aspirasi warga pun mengerucut pada kebutuhan sarana dan prasarana pertanian, mulai dari alat-alat pertanian modern, perbaikan jalan usaha tani, gudang penyimpanan, hingga penguatan kelembagaan koperasi. Nurkhalis menyebut, jika dikaitkan dengan program Koperasi Merah Putih, maka pengembangan pertanian di wilayah ini bisa terintegrasi secara ideal.
Tak hanya sektor pertanian, warga juga menyoroti kondisi infrastruktur lainnya, seperti pengaspalan jalan, Penerangan Jalan Umum (PJU), dan kebutuhan akses jalan untuk mendukung mobilitas hasil pertanian.
Selain itu, Posyandu setempat pun menjadi sorotan. Meski beroperasi di lahan pribadi dan tidak bisa mendapatkan dukungan dana dari pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD, Posyandu tersebut tetap aktif dan bahkan memiliki sejumlah program unggulan yang hanya ada di wilayah tersebut.
“Karena status lahannya pribadi, bantuan tidak bisa kami ajukan melalui pokir. Tapi secara pribadi kami bantu untuk renovasi. Ini bentuk kepedulian kita,” ujar Nurkhalis.
Nurkhalis menegaskan bahwa DPRD akan terus mendorong agar potensi wilayah Sungai Ulin tidak terabaikan hanya karena letaknya berada di pinggiran kota. (Randi, red)
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Reses anggota Komisi I DPRD Kota Banjarbaru, M Fauzan Noor, di Jalan Palapa 2 RT 02 RW 04, Kelurahan Komet, Selasa (27/5/2025), mengungkap beragam keresahan warga, mulai dari keamanan lalu lintas hingga penyalahgunaan fasilitas publik.
Dalam pertemuan yang digelar tersebut, warga menyampaikan keluhan terkait penutupan jalan U-Turn di depan SMP Negeri 2 Banjarbaru. Penutupan yang bersifat sementara itu hingga kini belum jelas kapan akan dibuka kembali.
“Warga merasa kesulitan dalam mobilitas sehari-hari karena jalan itu sangat penting sebagai akses,” ujar Fauzan Noor usai kegiatan reses.
Selain itu, masalah keamanan menjadi perhatian utama. Warga mengaku resah dengan maraknya sepeda motor yang melintas di Jalan Palapa 2 dengan kecepatan tinggi. Mereka meminta agar pemerintah segera memasang polisi tidur (bump speed) demi keselamatan warga.
Tak hanya itu, trotoar di sepanjang Jalan Panglima Batur juga menjadi sorotan. Kursi-kursi yang tersedia di area tersebut sering dimanfaatkan untuk aktivitas yang meresahkan seperti pacaran. Warga takut, kegiatan itu membawa dampak buruk bagi warganya.
Minimnya penerangan taman menjadi salah satu penyebab area ini menjadi tempat yang rawan penyalahgunaan.
“Keluhan ini bukan hanya muncul di titik reses ini, tapi juga dikeluhkan warga di lokasi reses sebelumnya. Kami akan koordinasikan dengan Satpol PP dan Dinas Perkim agar penerangan ditingkatkan dan pengawasan lebih diperketat,” katanya.
Selain itu, warga juga menyuarakan aspirasi terkait program RKM (Rencana Kerja Masyarakat) dan kebutuhan pengaspalan jalan lingkungan. (Randi, red)
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Semangat warga Landasan Ulin Timur dalam mengembangkan usaha kecil menengah menjadi sorotan dalam kegiatan reses Anggota Komisi II DPRD Banjarbaru, H Takyin Baskoro, yang digelar di Rumah Tempe HB Azaki, RT 06 RW 06, Kelurahan Landasan Ulin Timur, Banjarbaru, Selasa (27/5/2025).
Dalam agenda reses tersebut, sejumlah aspirasi mencuat, mulai dari kebutuhan infrastruktur hingga penguatan sektor usaha mikro kecil (UMK) yang tengah menggeliat di kawasan tersebut.
Salah satu keluhan utama warga adalah kondisi infrastruktur lingkungan, khususnya jalan dan penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Akasia. Menanggapi hal ini, Takyin menyebut perlunya verifikasi status kepemilikan jalan tersebut.
“Kita perlu pastikan dulu apakah jalan ini milik Pemerintah Kota Banjarbaru atau milik Rindam. Sebab, eksekusinya akan berbeda jika jalan tersebut bukan aset pemkot,” ujar Ketua Fraksi Nasdem tersebut.
Lebih lanjut, diskusi juga menyentuh geliat warga dalam membangun usaha, seperti budidaya lele, peternakan kambing, hingga pertanian bawang. Warga mengaku telah merintis usaha secara mandiri tanpa dukungan dari pemerintah daerah.
“Saya melihat langsung bagaimana warga di sini berjuang membangun usaha dari nol. Namun, banyak dari mereka belum tercatat secara resmi sebagai pelaku UMKM di Banjarbaru, sehingga sulit mendapatkan bantuan,” katanya.
Ia pun berkomitmen untuk melakukan pendampingan, mulai dari pendaftaran usaha hingga fasilitasi perizinan, agar warga dapat mengakses pelatihan, bantuan permodalan, hingga sarana dan prasarana dari dinas terkait.
“Kami sedang gencar mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas UMKM di Banjarbaru. Ini menjadi tulang punggung ekonomi kita,” ucapnya.
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Putra Qomaluddin Attar Nurriqli, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dalam kegiatan reses, Senin (26/5/2025) malam, ia menyampaikan kabar baik terkait aspirasi warga Jalan Guntung Rambai RT 05 RW 02 Kelurahan Loktabat Selatan Banjarbaru, yang akan terealisasi dalam waktu dekat dari hasil reses sebelumnya.
“Aspirasi yang sebelumnya disampaikan warga alhamdulillah akan terealisasi. Masuk dalam anggaran murni dan ABT 2025 karena memang masa kerja saya berada di tahun itu,” ujar Bang Qomal sapaan akrabnya.
Adapun beberapa aspirasi itu seperti, perbaikan drainase, bagian penutup atas drainase dan pengadaan tenda dan kursi untuk keperluan rukun kematian, yang dinilai sangat penting untuk menunjang kegiatan sosial masyarakat setempat.
Sementara itu, dalam agenda reses terbaru, persoalan aliran air sungai menjadi sorotan utama. Warga mengeluhkan penumpukan aliran dari beberapa wilayah yang bermuara di Jalan Guntung Rambai.
“Permasalahan ini bukan sekadar pokok pikiran (pokir) dewan. Ini harus menjadi konsentrasi serius Pemerintah Kota Banjarbaru. Saya akan dorong melalui dinas terkait agar solusi konkret bisa didapat,” katanya.
Bang Qomal juga menyebut pihaknya akan memfasilitasi pertemuan antara warga, dinas terkait melalui agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Sudah ada catatan dan data awal. Tahap berikutnya adalah mempertemukan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi bersama,” ucapnya. (Randi, red)
Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli melakukan kunjungan kerja ke Polsek Gambut, Kertak Hanyar dan Sungai Tabuk, Senin (26/5/2025). Kunjungan ini, sebagai bagian dari agenda monitoring dan pembinaan jajaran Polres Banjar.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres memberikan arahan langsung kepada seluruh personel Polsek. Salah satu Polsek yang mendapat apresiasi atas kinerja yang dinilai baik dan disiplin ialah Polsek Gambut.
“Terus pertahankan kedisiplinan dan integritas dalam bertugas. Serta jangan pernah memberikan celah untuk pelanggaran sekecil apa pun,” ucap Kapolres.
Selain itu, dia juga berharap agar terus berikan pelayanan prima kepada masyarakat, menjaga kebersihan lingkungan Mako, serta menjauhi segala bentuk pelanggaran, seperti judi online, penyalahgunaan narkoba, dan pinjaman online ilegal.
Rombongan Kapolres yang turut didampingi Wakapolres Kompol Faisal Amri Nasution, para Pejabat Utama Polres Banjar, dan Ketua Bhayangkari Cabang Banjar Ny. Wiwied Fadli, tiba di Mapolsek Gambut sekitar pukul 09.35 Wita dan disambut oleh Kapolsek Gambut AKP Andre P.W, S.H beserta seluruh anggota dan Bhayangkari Ranting Gambut.
Kegiatan kunjungan kerja di Polsek Gambut berakhir sekitar pukul 10.45 Wita dan berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan semangat kebersamaan. Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Kapolres Banjar dalam meningkatkan kinerja serta soliditas jajaran Polres hingga tingkat sektor.
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali mengintai Kalimantan Selatan. Mengantisipasi potensi bencana ekologis yang diprediksi meningkat pada musim kemarau 2025, Penjabat (Pj) Wali Kota Banjarbaru, Subhan Noor Yaumil, memimpin langsung Apel Gelar Kesiapsiagaan Karhutla di lapangan hijau Polres Banjarbaru, Senin (26/5/2025).
Dalam apel tersebut, Subhan membacakan sambutan dari Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan. Ia menyampaikan bahwa berdasarkan pemantauan melalui aplikasi Lancang Kuning, dari Januari hingga Mei 2025, telah terdeteksi 558 titik panas di Kalsel. Dengan rincian 28 titik kategori rendah, 529 sedang, dan satu titik kategori tinggi.
“Ini menandakan potensi kebakaran tetap ada dan bahkan bisa meningkat. Sebagian besar wilayah Kalsel adalah lahan gambut yang sangat rentan terhadap kebakaran di musim kemarau,” ujar Subhan.
Subhan menegaskan, apel ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah awal untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman karhutla yang berulang setiap tahun. Ia mengingatkan bahwa karhutla tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, tapi juga berdampak luas terhadap perekonomian, pendidikan, kesehatan masyarakat, bahkan transportasi.
“Karhutla bukan sekadar api yang membakar lahan, tetapi juga asap yang mematikan. Kita masih ingat bagaimana kabut asap pernah mengganggu penerbangan, melumpuhkan sekolah, dan menyebabkan lonjakan ISPA,” tegasnya.
Subhan juga mengutip peringatan BMKG bahwa musim kemarau tahun ini akan dimulai bertahap sejak akhir April hingga Juni, dengan puncak kekeringan diperkirakan terjadi antara Juni hingga Agustus. Risiko karhutla tertinggi diprediksi terjadi dari Juli hingga September, terutama di wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar dan mengajak seluruh pihak—termasuk TNI, Polri, BPBD, hingga relawan—untuk sigap dalam upaya pencegahan dan penanganan.
“Persoalan kebakaran adalah tanggung jawab bersama. Tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah atau aparat. Semua harus waspada dan bertindak preventif,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda menyatakan kesiapan jajarannya dalam mendukung penanggulangan karhutla.
“Kami melalui Polsek dan Bhabinkamtibmas rutin melakukan patroli dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Anggota kami juga siap terjun langsung jika terjadi kebakaran,” ujarnya.
Dengan apel ini, Kota Banjarbaru resmi memulai kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau, dengan harapan tak ada lagi kabut asap yang menyelimuti langit dan mengancam kesehatan warganya. (Randi, red)
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Liana, S.Sos, menunjukkan komitmennya dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat dengan turun langsung ke Jalan Sinar Baru RT 024 RW 006, Kelurahan Sungai Ulin, Banjarbaru, Minggu (25/5/2025) sore.
Kunjungan ini merupakan lanjutan dari kegiatan reses sebelumnya, di mana warga menyampaikan keinginan untuk membentuk tim voli putra dan putri. Merespons hal tersebut, Liana menyerahkan langsung berbagai perlengkapan olahraga seperti bola voli, net, serta seragam lengkap bagi para pemain.
“Ini sebagai bentuk komitmen kami untuk mendukung kegiatan positif di lingkungan ini. Semoga semangat olahraga bisa terus tumbuh,” ujar Liana.
Tak hanya itu, Liana juga menyampaikan kabar baik terkait aspirasi lainnya yang disampaikan warga pada reses sebelumnya, yakni permohonan pembangunan drainase. Menurutnya, usulan tersebut telah masuk dalam anggaran perubahan (ABT) tahun ini.
“Alhamdulillah, aspirasi warga soal drainase insya Allah akan terealisasi tahun ini. Ini bentuk sinergi antara masyarakat dan wakil rakyat dalam membangun lingkungan yang lebih baik,” katanya.
Kehadiran Liana disambut hangat warga yang merasa didengarkan dan diperhatikan. Mereka berharap kegiatan serupa terus berlanjut demi mendorong kemajuan wilayah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Randi, red)
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Reses Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Liana, S.Sos, di RT 09 RW 03 Komplek Citra Garden City, Kelurahan Sungai Ulin, Banjarbaru, menjadi momen penyampaian berbagai aspirasi warga, Minggu (25/5/2025) malam.
Salah satunya yang paling mendesak adalah kondisi jembatan yang rapuh di perbatasan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar. Jembatan tersebut menjadi akses vital bagi warga karena berada di wilayah yang secara administratif terbagi antara dua daerah.
“Di sini ada tujuh kepala keluarga (KK) yang secara administratif masuk Kabupaten Banjar, sisanya Banjarbaru. Jembatan ini penting karena menjadi penghubung utama, dan kondisinya sangat memprihatinkan,” ujar Liana.
Kekhawatiran warga memuncak menjelang perhelatan besar seperti Haul Abah Guru Sekumpul, yang kerap membuat kawasan tersebut dipadati jemaah. Liana menyatakan pihaknya akan segera berkonsultasi dengan Dinas PUPR Banjarbaru untuk memastikan status wilayah.
“Jika jembatan itu masih dalam wilayah Kota Banjarbaru, tentu akan kami upayakan perbaikannya. Tapi jika masuk Kabupaten Banjar, maka kewenangannya ada di sana,” ucapnya.
Tak hanya soal infrastruktur, warga juga mengusulkan pembangunan dapur umum permanen. Selama ini, kegiatan memasak untuk para jemaah haul hanya menggunakan atap terpal seadanya, yang tidak tahan hujan.
“Untuk atap dapur dalam waktu dekat akan kami salurkan secara pribadi materialnya, sebagai bentuk bantuan awal,” kata Liana.
Aspirasi lainnya yang muncul dalam reses ini antara lain permintaan bantuan kendaraan roda tiga untuk keperluan warga, serta dukungan perlengkapan seperti rebana, seragam, dan sound system untuk kelompok Maulid Habsyi ibu-ibu setempat.
“Warga juga berharap agar tujuh KK yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Banjar dapat diupayakan untuk masuk ke dalam administrasi Kota Banjarbaru agar memudahkan untuk segala urusan,” katanya. (Randi, red)
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera, mengawali kegiatan resesnya dengan menyambangi warga Komplek Pondok Sejahtera Kelurahan Guntung Manggis, Minggu (25/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah aspirasi warga mencuat, terutama terkait kondisi jalan lingkungan dan sistem drainase yang dinilai masih kurang optimal.
“Mayoritas warga menyampaikan keluhan soal jalan lingkungan yang perlu perbaikan, serta drainase yang belum merata penyelenggaraannya,” ujar Gusti Rizky saat ditemui usai reses.
Menanggapi aspirasi itu, Gusti Rizky menegaskan bahwa DPRD Banjarbaru tengah menaruh perhatian serius terhadap pembangunan infrastruktur dasar di wilayah kota. Saat ini, Banjarbaru telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaraan Drainase sebagai dasar hukum untuk perbaikan dan pembangunan sistem saluran air.
“Perda ini menjadi komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan jaringan air yang layak di lingkungan warga. Selain itu, kami juga sedang menyusun Perda inisiatif terkait penyelenggaraan jalan. Harapannya, tidak ada lagi jalan lingkungan yang belum beraspal di Banjarbaru,” katanya.
Gusti Rizky juga menyampaikan progres dari aspirasi-aspirasi sebelumnya yang telah berhasil direalisasikan. Menurutnya, pelaporan balik kepada masyarakat ini penting sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab politik.
“Alhamdulillah, sebagian besar aspirasi warga dari reses sebelumnya sudah direalisasikan. Kegiatan ini juga menjadi momentum kami menyampaikan hasilnya langsung ke warga,” ucapnya.
Sebagai informasi, setiap anggota DPRD Banjarbaru memiliki kuota enam titik reses yang bisa dimanfaatkan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari fungsi pengawasan dan penganggaran DPRD. (Randi, red)
Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Menjelang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional 2025 yang akan digelar pada 19–27 Juni di Kabupaten Banjar, perhatian tidak hanya tertuju pada persiapan teknis lomba, tetapi juga pada potensi melonjaknya harga makanan di sekitar lokasi acara utama, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-alun Ratu Zalecha Martapura.
Ribuan tamu dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan diprediksi memadati kota Martapura selama perhelatan ini. Menyikapi hal tersebut, Perusahaan Umum Daerah Pasar Bauntung Batuah (Perumda PBB) bergerak cepat untuk mencegah praktik harga makanan yang merugikan pengunjung.
“Kami ingin menjaga nama baik Martapura. Jangan sampai tamu yang datang membawa kesan buruk hanya karena harga makanan yang mencekik,” ujar Humas Perumda PBB, Gusti Andriansyah, Jumat (23/5/2025).
Menurutnya, pihaknya akan memberikan imbauan langsung kepada para pedagang, khususnya di kawasan pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) yang diperkirakan menjadi salah satu titik keramaian. Selain itu, pengawasan juga mencakup aspek kebersihan, penerangan, dan keamanan.
“Namun pengendalian harga adalah perhatian utama kami. Kami ingin pengunjung merasakan keramahan warga Martapura bukan hanya lewat senyuman, tapi juga dari harga makanan yang masuk akal,” katanya.
MTQ Nasional 2025 akan digelar di 13 lokasi berbeda di Kabupaten Banjar, dengan panggung utama yang kini tengah dibangun di RTH Ratu Zalecha.
“MTQ ini kesempatan emas. Mari tunjukkan bahwa Martapura bukan hanya kota santri, tapi juga kota yang ramah dan jujur,” ucapnya.
Banjarbaru, 23 Mei 2025 — Di ujung jalan utama Guntung Manggis, tepatnya di RT 24, dan beberapa RT lainya di RW 03, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, terhampar sebuah kawasan yang tenang namun sarat dengan kehidupan: Guntung Manggis Ujung saya suka menyebutnya. Meski sering dianggap sebagai wilayah pinggiran, kawasan ini justru menjadi cerminan dinamisnya perubahan sosial dan keberagaman budaya yang berdenyut di jantung Kota Banjarbaru. Sejak saya menapakkan kaki di sini pada tahun 2020, setelah berpindah dari tempat kelahiran saya di Kampung Baru di Kelurahan Landasan Ulin Timur, suasana bermukim di tempat ini menyuguhkan kehangatan dan kenyamanan yang langka ditemui di tengah hiruk-pikuk kota.
Penduduk Guntung Manggis Ujung adalah mozaik warna-warni suku dan profesi; Banjar, Dayak, Jawa, Sunda, Bugis, Batak, Madura, dan suku lainnya hidup berdampingan dalam harmoni yang menguatkan. Bahasa Banjar dan Jawa masih menyemarakkan perbincangan sehari-hari, sementara Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jembatan komunikasi lintas suku. Keanekaragaman ini bukan sekadar fakta demografis, melainkan kekayaan sosial yang memupuk rasa saling menghargai dan gotong royong.
Dalam beberapa tahun terakhir, geliat pembangunan perumahan menyulap wajah kawasan ini menjadi lebih padat dan berwarna. Kompleks-kompleks baru berdampingan dengan permukiman lama, mengikis batas-batas sosial dan menciptakan komunitas plural yang dinamis. Namun, di tengah derasnya modernisasi, kearifan lokal dan nilai-nilai solidaritas tak pernah pudar; justru semakin terasah lewat beragam aktivitas sosial dan lingkungan yang melibatkan seluruh warga.
Warga bergotong-royongWarga bergotong-royongMalam 17 Agustus Ketua RW 03 bersama warga Komplek Guntung Manggis Living Style, Ekapaksi, dan Kebon ManggisFoto: Istimewa, | Hasil kebun wargaAnak-anak kompleks Guntung Manggis Living Style bermain sepedaFoto: Istimewa – Grup WA RT 24 | Sebagian warga berprofesi sebagai pedagang ikan Foto: Istimewa – Grup WA RT24 | Terong hasil kebun wargaFoto: Istimewa- Grup WA RT 24
Tidak kalah penting, fasilitas pendidikan dan keagamaan turut tumbuh mengikuti kebutuhan masyarakat. Mulai dari PAUD, SD, SMP, madrasah, hingga pondok pesantren hadir sebagai pilar pendidikan yang kuat, sementara Masjid Al Aman dan sejumlah mushala menjadi titik pusat spiritual dan kebersamaan. Pilar pendidikan dan religiusitas ini membentuk fondasi karakter warga yang toleran dan berdaya.
Namun, Guntung Manggis Ujung bukan tanpa ujian. Kawasan ini rawan terhadap berbagai bencana alam: banjir, kebakaran hutan dan lahan, serta angin puting beliung kerap mengancam ketenangan warga. Respons cepat dan solidaritas warga dan para relawan menjadi kekuatan utama dalam menghadapi musibah, seringkali jauh sebelum bantuan resmi datang. Sikap mandiri ini menjadi cermin ketangguhan sekaligus panggilan bagi pemerintah untuk semakin memperhatikan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di kawasan ini.
Di balik segala dinamika sosial dan tantangan alam, Guntung Manggis Ujung menyimpan keindahan alam yang memukau. Pagi yang sejuk disertai kicau burung menciptakan suasana damai yang menyejukkan jiwa, sementara malamnya langit yang bertabur bintang dan iringan suara jangkrik menghadirkan ketenangan hakiki yang sulit ditemukan di pusat kota. Hutan dan rawa yang masih lestari tidak hanya menjadi paru-paru kawasan, tetapi juga tempat rekreasi sederhana bagi warga, misalnya memancing ikan.
Dari sisi ekonomi, dua pusat pasar kecil menggeliatkan roda ekonomi lokal. Pasar harian di sekitar mushala menjadi tempat bertemu dan bertransaksi, sementara pasar malam yang digelar setiap Senin dan Jumat malam menjadi panggung bagi petani lokal memasarkan hasil kebun mereka. Pasar ini tidak hanya mendorong ekonomi rakyat, tapi juga memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Namun demikian, sarana dan prasarana dasar seperti akses jalan, penerangan jalan umum, drainase, dan sarana mitigasi bencana masih memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Terlebih, wilayah ini hanya berjarak sekitar 15 menit dari pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan. Potensi ini harus dimaksimalkan agar Guntung Manggis Ujung tidak sekadar menjadi pinggiran, tapi juga penopang kemajuan kota dan kesejahteraan warganya.