‘MAJU DAN MUNDUR’ NYA LISA HALABY DI PILWALI BANJARBARU 2024
0
0
‘MAJU DAN MUNDUR’’ NYA LISA HALABY DI PILWALI BANJARBARU 2024
Oleh Rudy Azhary
Lembut dan bersahaja, kesan pertama ketika melihat foto perempuan berhijab kelahiran Banjarmasin 11 September 1979 itu terpampang pada baliho-baliho di sejumlah titik ruas jalan Kota Banjarbaru. Hj Erna Lisa Halaby namanya. Perempuan yang telah berkarir sebagai aparatur sipil negara (ASN) sejak Kota Banjarbaru berdiri itu memantapkan niatnya untuk ikut maju dalam bursa bakal calon Wali Kota Banjarbaru pada pemilu 2024 nanti. Terakhir, Lisa sapaan akrabnya mengakhiri karir sebagai birokrat di Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru, tepatnya di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Lisa mengajukan pengunduran diri sebagai pegawai negeri pada 10 Juni 2024 lalu. Lisa adalah puteri ke sembilan dari pasangan Abdul Aziz Halaby dan Jawiyah.
Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia (STIEPAN) Banjarmasin ini tak dapat dipandang sebelah mata. Ayahnya, memberikan jalan dalam berbuat kebaikan, khususnya kepada orang-orang yang tak memiliki kelebihan secara ekonomi dan kesulitan dalam hal menempuh dunia pendidikan. Melalui Yayasan Abdul Aziz Halaby yang berfokus pada Taman Pendidikan Alqurán, jumlah santri dan santriwatinya kini telah mencapai lebih dari 500 orang tanpa harus membayar biaya sepersen pun atau digratiskan. Lisa memimpin majelis taklim Halaby. Di yayasan ini tak hanya anak-anak saja, namun juga untuk orang dewasa yang belum atau ingin belajar mengaji.
Yayasan itu didirikannya pada 2016 lalu bersama keluarga besar Halaby. Di awal, Lisa menduduki jabatan pengawas. Ia dimandatkan agar yayasan ini benar-benar berjalan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin menimba ilmu dalam hal keagaaman benar-benar tepat sasaran. Proses itu berjalan dengan baik. Pada 2023, Yayasan ini kian berkembang. Sekolah Umum SD Al Halaby Islamic School pun berdiri. Niat Lisa dan keluarga pun mendapat respon positif dari masyarakat, meski pembangunan gedung tambahan belum rampung diselesaikan, antusias pendaftaran lebih laju dari pembangunan,totalnya 100 orang pendaftar. Niat itulah yang dicita-citakan sebagai bentuk kepedulian kepada Banjarbaru tempat Lisa berkerja, yakni turut membangun dan memajukan daerah (Banjarbaru) dari sisi pendidikan.
Usai pengunduran dirinya sebagai ASN, isteri Riyandi Hidayat ini semakin mantap dengan pilihan hidupnya terjun di dunia politik. Langkah kakinya semakin ringan untuk berjumpa dan menyapa langsung masyarakat Banjarbaru. Uniknya, Lisa lebih memilih wilayah-wilayah terjauh di Banjarbaru sebagai titik bersua dengan warga, bukan dari jantung kota. Cempaka hingga di Kecamatan Liang Anggang yang merupakan wilayah Banjarbaru yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar. Dengan menyapa daerah terjauh, mereka juga merasa terperhatikan juga sebagai warga Banjarbaru atas hak dan kewajibannya terhadap pelayanan publik.
Sebagai salah satu kandidat (bakal) calon Wali Kota Banjarbaru, Lisa pun melakukan pendaftaran ke partai politik. Sambutan baik dan hangat dari petinggi partai politik baik parlemen dan non parlemen atas keinginannya maju membuatnya kian mantap dan kukuh bersemangat. Sejumlah partai politik yang disambangi Lisa mendaftar diantaranya partai-partai yang memiliki jumlah kursi besar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru. Sebut saja, Partai Golkar, Nasdem, Partai Amanat Nasional, PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Gerindra, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Tidak menutup kemungkinan, beberapa partai politik lainnya juga akan bergabung bersama Lisa Halaby untuk memuluskan langkahnya memenangkan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru 2024 nanti.
Seriusnya Lisa maju di pemilihan nanti juga tak sembarangan. Dalam menentukan pasangan (Wakil Wali Kota) nanti, dia tak mau salah pilih dan sembarangan. Menyeleraskan visi dan misi yang dicita-citakanya tentu perlu pertimbangan besar. Memang, menurutnya ada beberapa nama yang sudah masuk dalam perhitungan dan kriteria, dan itu nanti juga akan diumumkan sesuai proses dan tahapan. Dalam hal ini, menentukan dengan siapa berpasangan juga menjadi dasar dan pondasi utama agar kemenangan nanti bukan sekadar seremonial dan kebanggaan melainkan sebuah alas untuk membawa Banjarbaru sebagai kota dan Ibu Kota Provinsi Kalimantan selatan yang benar-benar bermartabat, maju, selalu ingat dan peduli pada pembangunan dan masyarakatnya tanpa mengenyampingkan alam dan lingkungan.
Sementara, kabar Lisa yang ikut menjadi kontestan Bakal Calon Wali Kota Banjarbaru itu kian hangat dibicarakan setiap sudut kota, dari warung ke warung hingga di pasar-pasar.
“Insya Allah, dengan kasih sayang, kelembutan dan kesahajaan Lisa sebagai bakal calon pemimpin, Banjarbaru akan lebih baik dan bermartabat apalagi setelah menjadi Ibu Kota. Sosok perempuan seperti inilah yang dapat meredam kerasnya Ibu Kota dengan nyaman, aman, perhatian dan penuh kasih sayang. Sekarang kami tinggal di Ibukota, perlu perhatian agar kami mendapat dukungan dari pemerintah untuk menjaga apa yang menjadi kebaikan selama ini di masyarakat, jangan sampai kebaikan ini hilang karena telah menjadi Ibu Kota dan tiada kepedulian khusus dari pemimpinnya,” ujar salah seorang warga Cempaka yang menginginkan perubahan Banjarbaru di masa mendatang.
Akankah Lisa Halaby menjadi sejarah di Banjarbaru sebagai perempuan pertama mencalonkan dirinya dan berhasil memimpin Banjarbaru setelah menjadi Ibu Kota? Jawabanya ada pada keinginan dan kemauan masyarakatnya itu sendiri. Semua memiliki niat baik, karena kebaikan hadir untuk semuanya. (Rudy Azhary, red)
