Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Suasana haru menyelimuti kawasan pendulangan intan tradisional di Jalan Ujung Murung, Kelurahan Sungai Tiung, Banjarbaru, Minggu (18/5/2025) sore. Seorang pendulang, Muhammad Muhaidi 31 tahun, tewas tertimbun longsor saat tengah menyemprot tanah dalam proses pencarian intan.
Kejadian memilukan ini terjadi di tengah aktivitas enam pendulang lainnya yang sedang bekerja di lokasi yang sama. Tanpa peringatan, tanah di bagian atas lokasi longsor dan menimpa Muhaidi yang tak sempat menyelamatkan diri. Tiga rekannya berhasil lolos dari maut, namun nahas, Muhaidi tertelan tanah dalam hitungan detik.
“Korban sedang menyemprot tanah saat longsoran terjadi. Teman-temannya berhasil menghindar, tapi dia tak sempat,” ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda, melalui Kapolsek Cempaka IPTU Ketut Sedemen.
Sayangnya, saat korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.30 WITA, nyawanya sudah tak tertolong.
Yang memperparah kondisi, ratusan warga berkerumun menyaksikan proses penyelamatan tanpa memperhatikan keselamatan diri sendiri, bahkan sempat menerobos garis polisi. “Kami khawatir, mereka bisa ikut terjatuh ke lokasi longsor,” ujar Kapolsek.
Korban kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan armada emergency Trisakti Cempaka pukul 17.45 WITA.
(Randi, red)
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Suasana haru menyelimuti kawasan pendulangan intan tradisional di Jalan Ujung Murung, Kelurahan Sungai Tiung, Banjarbaru, Minggu (18/5/2025) sore. Seorang pendulang, Muhammad Muhaidi 31 tahun, tewas tertimbun longsor saat tengah menyemprot tanah dalam proses pencarian intan.
Kejadian memilukan ini terjadi di tengah aktivitas enam pendulang lainnya yang sedang bekerja di lokasi yang sama. Tanpa peringatan, tanah di bagian atas lokasi longsor dan menimpa Muhaidi yang tak sempat menyelamatkan diri. Tiga rekannya berhasil lolos dari maut, namun nahas, Muhaidi tertelan tanah dalam hitungan detik.
“Korban sedang menyemprot tanah saat longsoran terjadi. Teman-temannya berhasil menghindar, tapi dia tak sempat,” ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda, melalui Kapolsek Cempaka IPTU Ketut Sedemen.
Sayangnya, saat korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.30 WITA, nyawanya sudah tak tertolong.
Yang memperparah kondisi, ratusan warga berkerumun menyaksikan proses penyelamatan tanpa memperhatikan keselamatan diri sendiri, bahkan sempat menerobos garis polisi. “Kami khawatir, mereka bisa ikut terjatuh ke lokasi longsor,” ujar Kapolsek.
Korban kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan armada emergency Trisakti Cempaka pukul 17.45 WITA.
(Randi, red)