0
0
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Tumpang tindih sertifikat tanah di Banjarbaru masih meruncing. Tanah dengan nomor sertifikat 5774 yang ada di Jalan Letnan Syahrani Karang Anyar I Kecamatan Banjarbaru Utara, milik Ella Yasminda, diduga diserobot.
Sirajul Huda, selaku perwakilan Ella menyatakan, kekecewaannya dan menyoroti peran BPN Kota Banjarbaru dalam penerbitan sertifikat yang belum jelas ulurannya.
“Hari ini kami telah melakukan pengukuran ulang tanah keluarga kami ini, dengan pihak BPN Banjarbaru dan disaksikan oleh perwakilan pihak kelurahan dan kepolisian,” ujarnya. Rabu (8/11/2023).
Sirajul mengherankan, kenapa permasalahan tumpang tindih tanah ini masih kerap terjadi, khususnya di Kota Banjarbaru. Menurutnya, pihak BPN tidak serta merta mengeluarkan sertifikat baru jika ulurannya tidak jelas.
“Dengan kejadian seperti ini bukan tidak mungkin mafia tanah itu ada. Biar masyarakat yang menilai siapa mafianya,” katanya.
Sirajul meminta, pihak BPN bisa segera menyelesaikan persolan ini setelah ada pengukuran ulang tanah ini. Salah satunya menjatuhkan sertifikat yang sudah memyerobot tanah milik Ella.
Disamping itu, Kepala Seksi (Kasi) Survey dan Pengukuran Kementrian ATR/BPN Kantor Pertanahan Banjarbaru, Abdul Muis Gozali mengatakan, tanah yang diduga diserobot sekitar 998 meter.
“Kami baru selesai mengukur ulang tanah milik Ella. Setelah itu, akan kami periksa ulang melalui data yang ada pada kami,” ucapnya.
Kata Muis, hasil dari pencocokan data tersebut nantinya akan selesai pada hari Rabu pekan depan dan akan langsung disampaikan ke pemilik lahan.
Sementara itu, Kasi Perintahan Kelurahan Loktabat Utara, Yunus, membenarkan pihaknya pernah menerima aduan atas dugaan penyerobotan lahan tanah tersebut.
“Memang beberapa waktu lalu ada laporan dugaan penyerobotan tanah. Semoga setelah pengukuran ulang ini ada titik terang dari kedua belah pihak,” ucap Yunus.
(Randi, red)
