DI BALIK DEBAT PILKADA BANJARBARU 2024
Oleh: Rudy Azhary
Terlepas dari komentar pro kontra netizen pasca Debat Publik – penyampaian visi misi – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru 2024 pasangan Hj Erna Lisa Halaby dan Wartono, Minggu (11/11/2024) malam di Novotel Banjarbaru, saya melihat hampir semua pertanyaan yang ditujukan kepada Lisa – Wartono oleh para panelis, yaitu Prof. Husaini, Edy Ariansyah, Dr. Akhmad Fauzi, Dr. Mahrus Aryadi, Dr. Rer. Pol. Mada Sukmajati, Dr. Agus Riwanto, Dr. Rusmin Nuryadin menunjukkan bahwa kondisi perkembangan dan pembangunan di Kota Banjarbaru memerlukan perubahan dan tidak sedang baik-baik saja. Banjarbaru memerlukan pemimpin tangguh, bukan pemimpin yang mengeluh dan bersedih hati apalagi mengadu terzolimi kepada masyarakatnya.
Kembali ke debat – pendalaman dan penajaman visi misi – Paslon Lisa Halaby – Wartono. Tema debat adalah Tata Kelola Pemerintahan Menuju Banjarbaru Kota Metropolitan. Ada enam segmen dalam acara tersebut. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi. Segmen kedua menjawab pertanyaan subtema tentang sumber daya manusia (pendidikan dan kesehatan), ketahanan sosial, ekonomi, budaya, dan demokrasi. Segmen ketiga menjawab pertanyaan subtema tata ruang, insfratruktur, lingkungan hidup, dan pelayanan publik (kepatuhan hukum dan pemberantasan korupsi). Segmen keempat tentang kelompok rentan (perempuan, lanjut usia, marjinal, anak dan disabilitas). Segmen kelima tentang aspirasi masyarakat, dan segmen terakhir pernyataan penutup.
Dari sekian banyak pertanyaan para panelis tersebut, jika kita cermati lebih detil dan seksama, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut menurut saya adalah gambaran kondisi Banjarbaru dalam beberapa tahun terakhir tidak memberikan dampak positif terhadap pembangunan baik fisik dan nonfisik. Pertanyaan dari kalangan akademisi, ahli, praktisi, dan pegiat ini cenderung memfokuskan pada persoalan mendasar yang seharusnya telah diselesaikan atau dikerjakan dengan baik dan bijak oleh Kepala Daerah (Wali Kota) sebagai pengambil kebijakan pemerintahan dengan baik. Namun, nyatanya dari pertanyaan tersebut banyak hal yang masih tidak diketahui publik (masyarakat) tentang penyelenggaraan pemerintahan di Banjarbaru selama ini.
Sederhananya menurut saya adalah belum tercapainya atau bisa dikatakan terjadi ketidakberhasilan pemerintahan selama beberapa tahun ini untuk memberikan layanan publik baik fisik dan nonfisik secara maksimal, baik di bidang sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, insfratruktur, perlindungan kepada kelompok rentan, ketidakpastian atau tak ada ketegasan dalam penataan rencana tata ruang wilayah (RTRW), tentang keseriusan pemerintah melindungi generasi dan masyarakat dari penyalahgunaan narkoba (Napza), belum terjaminnya perlindungan bagi perempuan, anak, disabilitas dan belum adilnya pemenuhan hak kepada kelompok marjinal. Pun dengan kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat juga perlu lebih jeli dan bijak melihat dan mencermati mengapa para panelis yang terdiri dari para ahli, pakar, akademisi, dan pegiat tersebut merumuskan dan mengkaji seperti apa pertanyaan tersebut disiapkan dan harus disampaikan kepada para calon pemimpin yang nantinya akan mengambil dan memutuskan serta menjalan kebijakan daerah. Kepada pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru Hj Erna Lisa Halaby – Wartono saya mengucapkan selamat dan mengapresiasi Ibu dan Bapak telah bertahan dan taat dan mematuhi aturan dan tata cara yang baik dan sesuai dengan peraturan hingga sampai pada tahapan debat yang diselenggarakan KPU Kota Banjarbaru.
“Ketika langkah anda untuk rakyat, maka majulah sampai mati. Pun ada yang senang dan tidak senang begitulah adanya karena perjuangan untuk rakyat adalah bagian dari ikhtiar untuk mengubah yang tidak baik menjadi baik. Teruskan perjuangan!!!.” Rudy Azhary
Mari kita sukseskan Pilkada Serentak Banjarbaru yang diselenggarakan, Rabu 27/11/2024) nanti dengan damai, aman, tertib. Gunakan hak pilih anda sebagai bentuk keterlibatan perjuangan untuk perubahan yang sepenuhnya demi kepentingan masyarakat banyak. Selamat berjuang untuk Paslon, selamat bekerja bagi para penyelenggara.***