ARIQ DAN KEMALA TERPILIH JADI NANANG GALUH KEBUDAYAAN KALSEL 2025, SIAP GAUNGKAN BUDAYA BANUA KE DUNIA
Kalimantan Selatan, SuratKabarDigital.com – Muhammad Ariq Qobus dari Kabupaten Banjar dan Nur Kemala Hayati dari Kota Banjarmasin berhasil meraih gelar Nanang dan Galuh Kebudayaan Kalimantan Selatan 2025. Keduanya dinobatkan sebagai yang terbaik dari total 46 finalis dalam malam grand final yang berlangsung meriah, Jumat malam (6/12/2025).
Prestasi ini mereka raih setelah melalui proses seleksi yang ketat dan masa karantina sejak 3 Desember lalu. Keduanya tampil menonjol dalam berbagai aspek, mulai dari pengetahuan budaya, kepribadian, kemampuan komunikasi, hingga penguasaan panggung.
Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Adi Santoso, mengapresiasi penyelenggaraan pemilihan yang dinilai mampu menghadirkan generasi muda kreatif dan berkarakter kuat dalam mempromosikan budaya daerah.
“Nanang dan Galuh terpilih diharapkan mampu menjalankan amanat sebagai duta budaya dan pariwisata Banua, mempromosikan seni tradisi serta kearifan lokal tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” ujarnya.
Adi juga menekankan bahwa figur Nanang Galuh merupakan wajah Banua yang membawa identitas budaya Kalsel ke panggung yang lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan budaya termasuk komunitas, seniman, dan generasi muda untuk terus memperkuat konservasi budaya yang berkelanjutan.
“Mari jadikan kebudayaan sebagai pondasi daya saing daerah, penggerak ekonomi kreatif yang membuka peluang kerja, mendorong inovasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Ketua Ikatan Nanang Galuh (Inaga) Kalsel, Erwen Sasmita Riyadhi, menjelaskan bahwa pemilihan tahun ini mengangkat tema “Baadat, Babudaya, Nanang Galuh Babagus Merangkul Membangun Banua” yang menggambarkan spirit kolaborasi generasi muda dalam menjaga budaya Banua melalui karya dan langkah nyata.
“Harapan kami, Nanang Galuh terpilih mampu terus aktif memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Kalsel, baik di momentum seremonial maupun dalam aktivitas keseharian di tengah masyarakat,” ucapnya.
