Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Minimnya makanan tambahan untuk balita di Kota Banjarbaru masih menjadi penyebab tingginya angka stunting. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi lll DPRD Banjarbaru Emi Lasari, Rabu (15/3/2023), usai menggelar reses di Jalan Tegal Arum Perumahan Asabri RT 45 RW 09.
“Perlu dipikirkan untuk mengalokasikan anggaran untuk makanan tambahan untuk balita di Posyandu,” ujarnya.
Jika Pemko Banjarbaru ingin tidak adanya stunting, dikatakannya, maka pelayanan ditingkat Puskesmas harus dimaksimalkan.
“Posyandu pelayanan dasar yang langsung menyentuh ke masyarakat. Jadi anggaran untuk Posyandu sebenarnya harus ditingkatkan,” katanya.
Selain itu, dilanjutkan Emi, tingkat kesejahteraan para kader Posyandu juga harus diperhatikan, karena menurutnya, para kader setiap pelayanan selalu melayani lebih dari 30 orang, baik itu balita maupun lansia.
“Fasilitas pendukung di Posyandu juga sangat penting diperhatikan, masih banyak Posyandu yang kondisinya memprihatinkan,” ucapnya.
Masih kata Emi, berdirinya Posyandu rata-rata karena keikhlasan para kader, yang merupakan ujung tombak pelayanan pada masyarakat untuk menurunkan angka stunting.
(Randi, Rudy Azhary, red)