Kalsel, SuratKabarDigital.com – Julia, Bekantan (Nasalis Lavartus) betina dewasa dari kelompok Alpa di Stasiun Riset Bekantan dan Ekosistem Lahan Basah di Pulau Curiak, Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala (Batola) melahirkan anak di awal 2021. Dengan begitu, populasi Bekantan bertambah menjadi 28 ekor yang terbagi dua kelompok, yakni kelompok Alpa dan Bravo di kawasan tersebut.
“Kelahiran anak bekantan ini jadi hadiah di awal tahun. Berarti terjadi peningkatan populasi 100 persen dalam lima tahun terakhir yang hanya berjumlah 14 ekor Bekantan,” kata Kepala Stasiun Riset Bekantan dan Ekosistem Lahan Basah Pulau Curiak Batola, Amalia Rezeki, Senin (11/1/2021).
Amalia mengatakan, Bekantan termasuk 25 jenis satwa prioritas terancam punah yang dilindungi dan perlu ditingkatkan populasinya. Hal ini dilanjutkannya berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE Nomor 180/IV-KKH/2015.
Upaya perlindungan Bekantan, dijelaskan Amalia, terus dilakukan. Salah satunya akan membangun Green Belt sebagai koridor atau kawasan penyangga habitat Bekantan. Hal ini dilakukan lantaran luasan lahan Pulau Curiak yang terbilang kecil.
“Kami harap semua pemangku kepentingan saling support menyelamatkan Bekantan dan menjaga habitatnya agar tak beralih fungsi menjadi kawasan industri atau pelabuhan yang dikhawatirkan akan merusak habitat Bekantan dan ekosistem hutan mangrove rambai, ikan, dan usaha nelayan sekitar,” katanya.
Reporter: Hym
Editor: Rudy Azhary