Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Sebanyak 780 Ustadz dan Ustazah masuk ke sekolah untuk memberikan pelajaran membaca Al-Quran kepada siswa dan siswi tingkat Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang ada di Kota Banjarbaru.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Dedy Sutoyo, Rabu (8/11/2023). Dedy mengatakan, hadirnya Ustadz dan Ustazah masuk ke sekolah untuk mencari anak yang belum bisa membaca Al-Quran.
“Kami yakin tidak semua murid melanjutkan belajar di TPA Al-Quran. Hasilnya, memang masih ada beberapa murid yang belum bisa membaca Al-Quran. Seperti di kelas 4 dan 5 SD. Kami ingin berantas buta baca Al-Quran,” ujarnya.
Meski demikian, Dedy mengakui bahwa, pihaknya masih kekurangan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah. Bahkan, terkadang disetiap sekolah guru PAI hanya ada tiga hingga empat guru, sedangkan murid disetiap sekolah mencapai ratusan.
Ditambah lagi, lanjut Dedy, pelajaran Agama Islam sekarang ini hanya tiga jam. Hal tersebut terjadi sejak diterapkannya kurikulum merdeka.
Masih kata Dedy, untuk jumlah Ustadz dan Ustazah disetiap sekolah jumlahnya berbeda. Yang artinya, jumlahnya menyesuaikan dengan banyaknya jumlah murid di sekolah.
“Seperti di SMPN 1 Banjarbaru. Jumlah siswanya banyak di sana, jadi ada sekitar 30 Ustadz dan Ustazah yang mengajar disana,” ucapnya.
Terkait jam pembelajaran baca Al-Quran tersebut, Dedy menyebutkan, masing-masing sekolah jam nya berbeda. Karena menurutnya, hal tersebut dilakukan guna menyesuaikan dengan jadwal para Ustadz dan Ustazah yang mengajar.
“Untuk jam nya kami serahkan ke masing-masing sekolah. Jadi tergantung hasil perjanjian dari pihak sekolah dan Ustadz dan Ustazah yang mengajar,” katanya.
(Randi, red)