Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Warga di kawasan Sungai Kemuning, Banjarbaru, akhirnya bisa sedikit lega setelah jembatan penghubung antara RT 19 RW 04 dan RT 04 RW 01 ditingkatkan. Peninggian jembatan ini dilakukan menyusul seringnya banjir melanda wilayah tersebut ketika hujan deras turun.
Ketua RT 19 RW 04, Dani, menjelaskan jembatan yang dibangun sejak 2019 itu awalnya dibuat terlalu rendah, sehingga aliran air Sungai Kemuning sering terhambat. Akibatnya, saat hujan dengan intensitas tinggi, air sungai meluap ke permukiman warga.
“Genangan memang hanya beberapa jam, tapi setelah surut menyisakan lumpur tebal dan banyak barang warga yang rusak. Saat banjir itu terjadi, kami langsung melaporkan kepada Anggota DPRD Banjarbaru, Ibu Liana, dan alhamdulillah beliau cepat merespon,” ujarnya.
Menurut Dani, Liana bahkan turun langsung ke lokasi untuk meninjau langsung banjir tersebut saat itu. Dari hasil pengecekan, Liana menilai jembatan yang terlalu rendah dan dekat dengan permukaan air menjadi penyebab utama banjir, karena aliran air terhambat.
“Berkat respon beliau, jembatan kini sudah ditinggikan dan alhamdulillah lebih aman dibanding sebelumnya. Kami warga sangat berterima kasih,” tambah Dani.
Sementara itu, Ketua RT 04 RW 01, Najarudin, menambahkan warga juga berharap adanya normalisasi Sungai Kemuning.
“Termasuk juga pembuatan gorong-gorong dan sumur resapan agar air lebih lancar mengalir,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Liana menyampaikan, pihaknya sudah mencatat permintaan tambahan dari warga.
“Awalnya kami menerima laporan banjir dan langsung turun bersama BPBD. Setelah dicek, salah satu penyebabnya memang jembatan rendah yang menghambat aliran dan dinding siring yang terbelah untuk dibuat jembatan ini sebelumnya,” ujar Liana.
Saat ini, jembatan tersebut masih dalam proses pengerjaan dan dalam waktu dekat akan selesai dan dapat digunakan untuk warga.
Dengan peningkatan ini, Liana berharap masalah banjir bisa teratasi. Sedangkan, untuk permintaan normalisasi dan gorong-gorong, terlebih dulu akan dikoordinasikan dengan Pemko Banjarbaru dan juga apakah kewenangan Pemprov Kalsel.
(Randi, red)