WALI KOTA BANJARBARU SALAH PILIH SEKDA

Oleh: Rudy Azhary

Seratus hari kerja Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby akan segera berakhir. Berhasil atau tidaknya, masyarakat yang akan menilai. Tentu saja, cerminan realisasi janji-janji politik yang dikemas dalam visi-misinya—yakni Banjarbaru EMAS (Elok, Maju, Adil, dan Sejahtera)—akan ditagih oleh masyarakat, baik yang memilih maupun yang tidak memilih dirinya sebagai Wali Kota Banjarbaru.

Dalam kondisi itu pula, jabatan Sekretaris Daerah hingga kini masih belum terisi secara definitif. Posisi tersebut masih dijabat oleh Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah, yaitu Sirajoni, yang saat ini juga merangkap sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru.

Mengawali September, beredar sejumlah nama pejabat di media daring bahwa seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru telah dimulai. Beberapa nama pejabat yang turut serta dalam proses seleksi tersebut antara lain:

  • Rahmah Khairita (Asisten Administrasi Umum),
  • Abdul Basid (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat),
  • Kanafi (Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah),
  • Rahmat Taufik (Inspektur Kota Banjarbaru),
  • Marhain Rahman (Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik), dan
  • Sirajoni (Kepala Dinas Lingkungan Hidup sekaligus Pj. Sekda).

Latar belakang sosok para calon Sekda menurut saya menjadi salah satu hal penting yang harus menjadi penilaian Wali Kota. Salah memilih, tidak menutup kemungkinan janji-janji politik Hj. Erna Lisa Halaby dan Wartono hanya akan menjadi isapan jempol belaka. Jabatan Sekda, bagi saya, bukan sekadar membuat nyaman kepala daerah bertugas, melainkan juga berkaitan dengan rekam jejak dalam berkomunikasi—baik langsung maupun tidak langsung—dengan banyak pihak.

Salah satunya adalah dengan rekan-rekan media atau para jurnalis. Singkatnya, jangan sampai salah memilih Sekda. Pilihlah sosok yang memiliki rekam jejak terbaik, khususnya yang dekat dengan para jurnalis, memiliki hubungan baik dengan awak media, serta dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik, dan—yang tak kalah penting—sosok yang dihargai di mata para pegawai Pemerintah Kota Banjarbaru, baik ASN, non-ASN, maupun para relawan.

Calon Sekda dengan latar belakang tersebut akan memberikan kenyamanan dan menumbuhkan semangat keharmonisan setelah proses demokrasi, terlebih dalam kondisi Banjarbaru yang kini memikul beban lebih besar sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu, bonusnya adalah terciptanya keharmonisan yang memungkinkan roda pemerintahan di bawah kepemimpinan Wali Kota Hj. Erna Lisa Halaby berjalan lebih fokus dan terkonsentrasi pada tujuan utama, yaitu mewujudkan Banjarbaru EMAS (Elok, Maju, Adil, dan Sejahtera).

“Komunikasi yang baik akan membawa kebaikan, begitu pula sebaliknya.” —Rudy Azhary

Berita pilihan lainnya >>>>