Baca Yuks, Suratkabardigital.com – Memilih busi yang sesuai untuk motor 2-tak tidak bisa dilakukan sembarangan. Busi memiliki peran penting dalam proses pembakaran, sehingga pemilihan yang kurang tepat bisa berdampak pada performa mesin dan efisiensi bahan bakar.
Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah jenis busi berdasarkan tingkat panasnya, apakah tipe panas (hot) atau dingin (cold), yang harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin dan kondisi pemakaian.
Penggunaan motor 2-tak yang sering digeber pada putaran tinggi, seperti untuk keperluan balap atau touring, sebaiknya menggunakan busi tipe dingin untuk menghindari overheat.
Sebaliknya, motor yang digunakan harian di dalam kota lebih cocok menggunakan busi tipe panas agar tetap efisien dan mudah menyala. Selain itu, pastikan elektroda busi dalam kondisi baik dan celah (gap) sesuai standar pabrikan.
Konsistensi dalam perawatan dan penggantian busi secara berkala juga menjadi kunci agar performa mesin tetap optimal. Pengendara disarankan memeriksa kondisi busi setiap 3.000 hingga 5.000 kilometer, atau lebih cepat jika motor digunakan secara ekstrem.
Dengan pemilihan busi yang tepat, motor 2-tak akan lebih bertenaga, irit, dan tahan lama. |Rudy Azhary | dari berbagai sumber | Foto: Ilustrasi
Baca Yuks, Suratkabardigital.com – Memilih busi yang sesuai untuk motor 2-tak tidak bisa dilakukan sembarangan. Busi memiliki peran penting dalam proses pembakaran, sehingga pemilihan yang kurang tepat bisa berdampak pada performa mesin dan efisiensi bahan bakar.
Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah jenis busi berdasarkan tingkat panasnya, apakah tipe panas (hot) atau dingin (cold), yang harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin dan kondisi pemakaian.
Penggunaan motor 2-tak yang sering digeber pada putaran tinggi, seperti untuk keperluan balap atau touring, sebaiknya menggunakan busi tipe dingin untuk menghindari overheat.
Sebaliknya, motor yang digunakan harian di dalam kota lebih cocok menggunakan busi tipe panas agar tetap efisien dan mudah menyala. Selain itu, pastikan elektroda busi dalam kondisi baik dan celah (gap) sesuai standar pabrikan.
Konsistensi dalam perawatan dan penggantian busi secara berkala juga menjadi kunci agar performa mesin tetap optimal. Pengendara disarankan memeriksa kondisi busi setiap 3.000 hingga 5.000 kilometer, atau lebih cepat jika motor digunakan secara ekstrem.
Dengan pemilihan busi yang tepat, motor 2-tak akan lebih bertenaga, irit, dan tahan lama. |Rudy Azhary | dari berbagai sumber | Foto: Ilustrasi