Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Suasana haru menyelimuti Ruang Induk Masjid Agung Al-Munawwarah Banjarbaru, Kamis (4/9/2025) malam. Ratusan jamaah larut dalam doa usai melaksanakan salat Magrib berjamaah, dilanjutkan dengan salat gaib serta doa bersama bagi para korban meninggal dalam aksi unjuk rasa di berbagai daerah Indonesia.
Doa khusyuk dipanjatkan untuk almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang wafat dalam tragedi unjuk rasa di Jakarta. Selain itu, doa juga ditujukan untuk korban lainnya, di antaranya Rusdamdiansyah (pengemudi ojek online), Syaiful Akbar (Plt. Kasie Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Makassar), Muhammad Akbar Basri (staf DPRD Makassar), dan Sarinawati (staf pendamping anggota DPRD Makassar, Andi Tenri Uji).
Salat gaib dan doa bersama tersebut dipimpin KH Muhammad Abdul Hamid Marzuqi, Rais PCNU Banjarbaru sekaligus Pimpinan Ponpes Walisongo. Ia mengajak jamaah untuk terus mempererat persaudaraan, menebarkan doa, dan menjaga kedamaian di tengah situasi bangsa yang tengah berduka.
Hadir pula Wali Kota Banjarbaru Hj Erna Lisa Halaby, Pj. Sekda Banjarbaru Sirajoni, serta sejumlah pejabat Pemko Banjarbaru. Dalam sambutannya, Sirajoni menegaskan bahwa doa bersama ini adalah wujud nyata kepedulian umat Islam terhadap sesama.
“Kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas, kepedulian, serta doa tulus bagi saudara-saudara kita yang telah berpulang. Semoga Allah SWT mengampuni dosanya, menerima amal ibadahnya, dan menempatkan mereka di sisi terbaik-Nya,” ujar Sirajoni.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa momentum ini menjadi pengingat penting bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan, mempererat silaturahmi, sekaligus menjaga persatuan masyarakat Banjarbaru agar tetap aman dan kondusif.
Doa yang dipanjatkan di Masjid Agung Al-Munawwarah tersebut bukan hanya simbol duka, tetapi juga cerminan bahwa masyarakat Banjarbaru ikut merasakan kehilangan dan ingin menguatkan keluarga para korban.
“Semoga Banjarbaru senantiasa dalam lindungan Allah SWT, menjadi kota yang aman, nyaman, dan penuh keberkahan,” tambahnya.
