Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Untuk menghindari konflik saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Banjarbaru, aparat gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP menurunkan 845 personel guna mengamankan jalannya proses demokrasi tersebut.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda, menegaskan bahwa pengamanan ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya serius dalam mencegah segala bentuk gesekan sosial maupun konflik horizontal yang mungkin terjadi saat PSU berlangsung.
“Situasi yang memanas atau adanya ketidakpuasan di masyarakat bisa memicu konflik. Karena itu, kami bersikap proaktif, tidak menunggu kejadian, tetapi melakukan pencegahan sejak dini,” kata Febry, usai Apel Pergeseran Pasukan, Kamis (17/4/2025).

Dari total 845 personel, sebanyak 425 berasal dari Polri, sementara sisanya merupakan gabungan TNI, Satpol PP, serta bantuan personel dari Polda Kalsel, Polres Banjar, Polresta Banjarmasin, Polres Tanah Laut dan Polres Batola.
Pemetaan terhadap Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga telah dilakukan. Dari sekian TPS, 21 di antaranya masuk kategori sangat rawan. TPS rawan ini akan dijaga ketat dengan pola pengamanan khusus, dua personel polisi dan empat Linmas di setiap lokasi. Sedangkan, untuk TPS kurang rawan akan dijaga dua personel untuk dua TPS, ditambah empat Linmas.
“Tujuan utamanya untuk menciptakan suasana kondusif, di mana warga bisa datang ke TPS tanpa rasa takut atau tekanan. Tingkat kewaspadaan akan lebih tinggi dibandingkan Pilkada sebelumnya,” ujar Kapolres.
Pengamanan akan dilakukan selama lima hari ke depan. Seluruh personel juga dibekali dengan pendekatan humanis, mengedepankan dialog, serta siap meredam setiap potensi kericuhan dengan cepat dan tepat.
(Randi, red)