×

PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

0 0
Waktu Baca: 6 minutes
Read Time:6 Minute, 36 Second

PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

Oleh: Rudy Azhary

Nama Erna Lisa Halaby menjadi popular di kalangan masyarakat Banjarbaru menjelang pemilihan Wali Kota Banjarbaru  2024. Perempuan kelahiran Banjarmasin, 11 September 1979 itu kini fotonya banyak terpampang di setiap sudut kota dan jalan-jalan utama hingga pojok kampung. Erna Lisa Halaby adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) yang mengundurkan diri agar dapat memenuhi syarat untuk maju sebagai kontestan pemilihan Wali Kota Banjarbaru  2024-2029 yang akan berlangsung akhir tahun nanti.

Erna Lisa Halaby (ELH) ternyata pemilik sekaligus pembina dan pimpinan Majelis Taklim dan Yayasan Abdul Aziz Halaby. Sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan kegamaan.  Tepatnya sebagai wadah untuk belajar membaca Alqur’an atau sering kita kenal dengan sebutan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).

Yayasan Abdul Aziz Halaby didirikan pada 2017 lalu. Memanfaatkan mushalla di sekitar Kompleks Sofia Residence, di Jalan Intan Raya, Kelurahan Loktabat Utara, Kota Banjarbaru, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Halaby bermula.

erna-lisa-halaby-a-jpg PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

Awalnya cuma ada 10 sampai 15 santri saja dan tiga orang Ustadz yang mengajar. Semua digratiskan bagi anak-anak yang ingin belajar membaca Alqur’an, khususnya dari kalangan warga yang tidak mampu,” ujar Lisa Halaby, sapaan akrab isteri Riandi Hidayat tersebut lembut menjawab.

TPQ Halaby, dijelaskan Lisa Halaby, awalnya untuk semua anak-anak dari kalangan warga tidak mampu yang ingin belajar membaca Alqur’an tanpa dipungut biaya karena semua sarana penunjang seperti seragam, kitab, dan buku sudah disediakan gratis oleh yayasan. Seiring berjalannya waktu, TPQ Halaby ternyata mendapat perhatian warga di luar Kompleks Sofia Residence, termasuk dari kalangan warga berada. Jumlah santri pun kian bertambah banyak.

Bersama keluarga besarnya, Lisa Halaby pun bersepakat untuk menambah ruangan sebagai tempat belajar yang baru lantaran peminatnya terus bertambah banyak. Sebagai solusinya, tiga unit rumah bergaya cluster milik keluarga besar Halaby di kawasan Kompleks Sofia Residence pun dialihfungsikan sebagai ruang belajar yang baru.

IMG_20240708_165035-jpg PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

Alhamdulillah, kami sekeluarga berembug dan bersepakat bahwa tiga rumah disana dijadikan ruangan untuk belajar karena jumlah santri terus bertambah banyak, sementara mushalla sudah tidak mampu lagi menampung santri sebanyak itu,” ucap Lisa Halaby.

Kini, diteruskan Lisa Halaby, jumlah santri yang sudah bersekolah totalnya sebanyak 570 orang dengan jumlah tenaga pengajar (ustadz dan ustadzah) sebanyak 33 orang. Jumlah itu belum termasuk santri yang berada dalam daftar tunggu lantaran minat dan antusias warga yang begitu banyak berminat untuk menyekolahkan anaknya di Yayasan Abdul Aziz Halaby.

IMG_20240722_144251-1 PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

Agar pembelajaran berjalan baik dan efisien, Lisa Halaby dan pengurus yayasan membagi waktu pembelajaran menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul dua tiga puluh siang, dan sesi kedua bakda Ashar. Di kedua sesi itu, para ustadz dan ustadzah mengisi waktu pembelajaran secara bergantian.

Meskipun jumlah santri ratusan dan berbeda latar belakang ekonomi, yayasan ini, dilanjutkan Lisa Halaby tetap memprioritaskan santri dari kalangan warga tidak mampu seperti awal niat sekolah didirikan. Yayasan mengenakan biaya tambahan khusus kepada warga yang memiliki kemampuan ekonomi.

“Bagi santri yang tidak mampu kami tetap gratiskan.Sedangkan dari kalangan warga berada, kami kenakan biaya menebus seragam saja, SPP tetap digratiskan,” kata Lisa Halaby.

Niat mulia dan perjuangan Lisa Halaby dan keluarga mendapatkan kemudahan dalam perjalanannya. Kini, Yayasan Abdul Aziz Halaby bukan hanya TPQ saja, namun telah membuka sekolah dasar umum yang bernama SD Al Halaby Islamic School dengan gedung mewah berlantai dua yang baru -baru ini diresmikan langsung Lisa Halaby.

“Para santri dan santriwati  yang sekolah disini juga diajarkan menggunakan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab,” ucapnya.

JIWA SOSIAL

Tuhan Maha Mengetahui dengan segala kehendak-Nya. Sejak 2000, Lisa mengawali karir sebagai pekerja kantoran di kantor Wali Kota Banjarbaru pada tahun 2000 sebagai honorer. Saat itu Banjarbaru  dipimpin oleh Wali Kota Rudy Resnawan di awal pemekaran dari Kabupaten Banjar.

Tujuh tahun merasakan bekerja dengan status honorer, Lisa Halaby akhirnya berhasil menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2007. Setahun kemudian, dirinya resmi bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), di Pemko Banjarbaru.

IMG-20240722-WA0047-1024x768 PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

Lisa mulai menapaki karirnya di Birokrasi. Sejak 2015, Lisa mendapatkan dua kali kenaikan jabatan sebagai PNS, yakni sebagai Kepala Seksi Kesjahsosial di Kelurahan Komet, dan menjadi Sekretaris Lurah di Kelurahan Loktabat Utara.

Pada 2018, kinerja Lisa Halaby membawanya kembali mendapatkan kenaikan jabatan, yaitu sebagai Kepala Sub Bagian Kesejahteraan pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setdako) Banjarbaru  hingga akhirnya memutuskan mengundurkan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN) di 2024, dan memutuskan untuk mengawali langkahnya di dunia politik sebagai bakal calon Wali Kota Banjarbaru 2024-2029.

Keputusan pengunduran diri Lisa Halaby bukan tanpa alasan. Semangat jiwa sosial yang tinggi dan kepekaan terhadap dunia pendidikan dan keagamaan itu menjadi salah satu alasan mendasar mengapa keputusan pengunduran diri itu diputuskan. Dalam sistem pemerintahan, ada aturan dan batasan kewenangan jabatan yang wajib dipatuhi dan diikuti saat sumpah janji sebagai seorang ASN.

“Ada aturan akan kewenangan. Insya Allah, semoga dimudahkan dan diamanahi rakyat menjadi Wali Kota Banjarbaru 2024-2029, saya dapat berbuat lebih banyak untuk kepentingan masyarakat di bidang sosial, pendidikan, keagamaan, ekonomi, dan banyak hal lainnya. Semoga dikabulkan Allah SWT niat baik saya,” Lisa berdoa dan berharap.

GONG PERJUANGAN BERBUNYI

Pesta rakyat segera dimulai. Tahap demi tahap pemilihan Wali Kota Banjarbaru 2024 mulai berproses. Lisa Halaby yang sudah tak lagi berkantor di Balai Kota itu pun kini sibuk bersilaturahmi dengan semua lapisan masyarakat. Pagi, siang, dan malam. Dengan ijin dan restu suami, Lisa mulai melangkah dan kembali berjuang. Kali ini berjuang di jalur politik.

Ratusan foto Lisa Halaby disebar dan dipasang di setiap sudut kota. Dengan busana muslimah, foto Lisa Halaby terlihat begitu bersahaja, santun, dan ramah. Dengan sedikit jargon bertulis “Harapan Baru Banjarbaru “ Lisa Halaby akan membawa Kota Banjarbaru  lebih maju dan bersinar.

Ribuan warga telah ditemui langsung. Silaturahmi dengan warga membuat alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia ini kian popular. Bahkan, puteri ke-sembilan dari pasangan Abdul Aziz Halaby dan Jawiyah ini kehadirannya selalu mendapat antusias dan animo yang begitu besar dari masyarakat.

Lisa Halaby tak lagi tertahan jiwanya  karena adanya batasan dan aturan kewenangan atas jabatannya. Lisa semakin mudah memberikan sapa dan pelukan hangat kepada kaum perempuan yang kondisi ekonomi dan kesehatan tak begitu baik. Makan jajanan di pedagang kaki lima bersama warga, ikut tradisi masak besar bersama (mangawah) di Cempaka. Hingga tak sungkan meminta nasihat dan petuah dari para tetua kampung, tokoh agama, dan para alim ulama. Lisa pun kian sering berkomunikasi dengan warga hingga mendengarkan keluh kesah masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi mereka selama ini kepada Lisa Halaby sebagai bakal calon Wali Kota Banjarbaru. Perjuangan Lisa Halaby kembali dimulai.

REKAM JEJAK

Masuk ke dunia politik. Lisa Halaby tak merasakan canggung ketika bertemu dan bersua dengan para politisi di Banjarbaru. Sambutan hangat dan sapa menyambutnya saat dirinya melakukan pendaftaran sebagai bakal calon Wali Kota Banjarbaru ke banyak partai politik. Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKS, Nasdem, Demokrat, PKS, PKB, dan PDI-Perjuangan, semua menyambut dan menerima lamaran Lisa sebagai bakal calon Wali Kota dengan riang gembira dan sambutan hangat.

“Ibu Lisa bukan orang baru bagi kami di DPRD Kota Banjarbaru. Kami sering bertemu dengan beliau untuk urusan sosial, khususnya kesejahteraan rakyat, santunan kematian warga, dan kesejahteraan para marbot,” ucap salah salah seorang petinggi partai politik saat Lisa Halaby melamar.

Terbaru, lamaran Lisa Halaby mendapatkan hasil baik dengan segala pertimbangan politik di dua partai besar, yaitu Gerindra dan Partai Amanat Nasional. Kedua partai itu memberikan SK Dukungan kepada Lisa Halaby sebagai bakal calon Wali Kota Banjarbaru 2024-2029.

Gerindra dan juga PAN, pada Pemilihan Anggota Legislatif 14 Februari 2024 kemarin masing-masing meraih kursi untuk mendudukkan kadernya di gedung dewan. Gerindra meraih lima kursi, sementara PAN meraih tiga kursi. Dari dua partai itu, total kursi sementara dari partai politik yang memberikan dukungannya berjumlah 8 kursi.

IMG_20240720_172135-jpg PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

Akankah dalam beberapa waktu ke depan partai politik lainnya juga akan mengambil sikap yang sama seperti Gerindra dan PAN untuk memberikan dukungannya kepada Lisa Halaby? Kita lihat dan tunggu kabar politik terbaru selanjutnya.

IMG_20240724_115346-1-1024x568 PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU

Sikap dan sosok Lisa Halaby yang begitu serius dengan persoalan sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan keagamaan ini menjadi modal penilaian dan pertimbangan bagi partai politik untuk memberikan dukungan dan melenggangkan langkah politik Hj Erna Lisa Halaby ‘Srikandi Banjarbaru’.

happy PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU
Happy
0 %
sad PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU
Sad
0 %
excited PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU
Excited
0 %
sleepy PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU
Sleepy
0 %
angry PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU
Angry
0 %
surprise PERJUANGAN ERNA LISA HALABY DI BANJARBARU
Surprise
0 %