Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Pasar tradisional tak boleh hanya menjadi saksi sejarah kejayaan masa lalu. Itulah pesan kuat yang dibawa Wakil Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Helvi Yuni Morza, saat meninjau langsung Pasar Batuah dan Sentra Batu Permata Cahaya Bumi Selamat (CBS), Martapura, Kabupaten Banjar, Jumat (20/6/2025).
“Pasar Batuah ini dulu sangat ramai dan besar. Sekarang kondisinya menurun, salah satunya karena dampak pandemi. Tapi kita tidak boleh menyerah. Pasar ini harus bangkit,” ujar Helvi.
Menurutnya, tantangan utama yang harus dihadapi adalah pemulihan dari sisi permodalan dan infrastruktur. Ia menyatakan bahwa revitalisasi pasar tidak hanya soal tampilan fisik, tetapi juga perlu dukungan sistemik dalam bentuk akses pembiayaan dan penguatan kelembagaan UMKM.
“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak BRI. Pertumbuhan UMKM di Martapura ini tetap punya potensi besar. Tinggal bagaimana kita fasilitasi agar mereka bisa berlari,” katanya.
Helvi menambahkan, hasil tinjauan lapangan ini akan dibawa ke pusat sebagai bahan evaluasi dan perumusan program baru. Ia menyebutkan pentingnya sinergi antarkementerian sebagai bagian dari strategi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kemajuan ekonomi daerah.
Sementara itu, Direktur Perumda PBB Rusdiansyah menyambut baik perhatian pemerintah pusat terhadap pasar tradisional. Ia berharap kunjungan ini menjadi momentum bagi percepatan revitalisasi pasar di Kabupaten Banjar.
“Dukungan dari pusat sangat kami butuhkan. Pandemi bukan hanya melumpuhkan ekonomi para pedagang, tetapi juga menyisakan banyak pekerjaan rumah pada sisi infrastruktur,” katanya.
Ia menegaskan bahwa eksistensi pasar tradisional harus tetap dijaga, terutama di tengah derasnya arus pertumbuhan pasar modern.
“Pasar rakyat adalah urat nadi ekonomi lokal. Kalau pasar mati, maka UMKM ikut mati,” ucapnya.
(Randi, red)