Home Blog Page 5

WISATA KAMPUNG PUTRA BULU HADIR DENGAN WAJAH BARU, ADA JETSKI HINGGA RUMAH KACA TEPI DANAU PERTAMA DI KALSEL

0

Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Kampung Putra Bulu, destinasi wisata alam yang terletak di Desa Awang Bangkal Barat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, resmi dibuka kembali dengan wajah baru. Tanpa seremoni megah, pengelola memilih untuk meluncurkan soft opening secara sederhana namun penuh semangat pembaruan, Rabu (25/6/2025).

Pengelola wisata Yoga Hidayat, didampingi Komisaris Ahmad, menyebut bahwa konsep wajah baru ini menjadi tahap awal uji coba pelayanan dan konsep yang diusung. Mulai dari area taman terbuka, dermaga setengah lingkaran, hingga rumah kaca unik yang berdiri tepat di tepi danau.

“Kita sebut soft opening ini sebagai momentum ‘cek ombak’. Kami tampung masukan, kami buka pelan-pelan. Enggak muluk-muluk, karena pelayanan masih kami sempurnakan. Tapi yang pasti, wajah baru ini kami harapkan bisa jadi daya tarik yang lebih kuat dari sebelumnya,” ujar Yoga.

Yang paling menyita perhatian dari kawasan wisata ini adalah rencana peluncuran rumah kaca berkonsep eksklusif di pinggir danau yang saat ini masih dalam proses pembangunan. Mereka mengklaim sebagai satu-satunya di Kalimantan Selatan.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman baru. Kalau orang mau menikmati danau dengan suasana yang tenang dan estetik, ya ke Putra Bulu tempatnya. Kami jual view, suasana, dan pengalaman kumpul bersama yang nyaman,” ucapnya.

Fasilitas lainnya mencakup taman untuk camping, piknik, dan acara gathering, sejumlah gazebo berbagai ukuran, hingga dermaga yang bisa difungsikan sebagai spot makan atau bersantai. Wisatawan juga dapat mencoba wahana air seperti sepeda air, banana boat, donat boat dan Jetski, dengan tarif mulai Rp35.000 hingga Rp 300.000 ribu.

Disamping itu, Pambakal Desa Awang Bangkal Barat, Pajrul Ripani, mengapresiasi penuh kehadiran kembali Wisata Kampung Putra Bulu. Menurutnya, kawasan wisata ini menjadi aset penting desa yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi warga.

“Kami dari pemerintah desa tentu sangat mendukung. Wisata ini bukan hanya soal tempat rekreasi, tapi juga membuka lapangan kerja baru dan menjadi peluang bagi warga untuk berjualan, menyewakan jasa, atau bahkan membuka usaha sendiri,” kata Pajrul.

Pajrul juga menambahkan, keberadaan wisata ini bisa memperkuat potensi desa berbasis alam dan mendorong generasi muda untuk ikut terlibat dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan.

“Kampung Putra Bulu bisa jadi wajah baru Desa Awang Bangkal Barat. Kami berharap ke depan akan semakin banyak wisatawan yang datang dan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat,” ucapnya.

Untuk masa soft opening, harga tiket masuk masih promo: Rp15.000 (hari biasa), Rp20.000 (akhir pekan), dan Rp25.000 (hari libur nasional). Rumah kaca dan beberapa area utama ditargetkan rampung dalam waktu dekat, dengan kesiapan fasilitas yang saat ini telah mencapai 75 persen.
(Randi, red)

ATASI KENDALA WILAYAH, KEJARI BANJAR LUNCURKAN APLIKASI SIAPTERUS UNTUK EFISIENSI PENANGANAN PERKARA

0

Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Guna menjawab tantangan geografis dalam penegakan hukum di wilayah Kabupaten Banjar yang luas, Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjar melakukan terobosan digital dengan meluncurkan aplikasi SIAPTERUS atau Sistem Administrasi Perkara Terpadu untuk Semua.

Aplikasi berbasis web ini dikembangkan untuk mempermudah proses administrasi perkara tindak pidana umum antara jaksa penuntut dan penyidik, khususnya bagi Polsek yang berada jauh dari pusat kota.

Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Banjar, Radityo Wisnu Aji, menjelaskan bahwa SIAPTERUS hadir sebagai solusi konkret atas kendala yang selama ini dihadapi dalam proses penanganan administrasi.

“Wilayah hukum Kabupaten Banjar sangat luas, bahkan lebih besar dari Provinsi DIY. Ini sering kali menyulitkan proses administrasi, seperti perpanjangan penahanan atau status sita barang bukti, khususnya bagi Polsek yang lokasinya terpencil,” ujar Radityo kepada media, Rabu (25/6/2025).

Dengan SIAPTERUS, lanjut Radityo, penyidik tidak perlu lagi datang langsung ke Kejari untuk menyerahkan berkas atau permohonan. Semua proses dapat dilakukan secara digital dan dipantau secara real-time.

“Mulai dari pengajuan perpanjangan penahanan (T4), status sita narkotika, hingga pengiriman dan pengunduhan surat P21, kini bisa dilakukan lewat aplikasi ini,” katanya.

Ia menambahkan, selain mempercepat alur kerja, sistem ini juga mendukung tertib administrasi dan efisiensi internal kejaksaan, sejalan dengan arah pembangunan Kejaksaan Digital yang dicanangkan Kejaksaan RI.

SIAPTERUS akan segera dioperasikan setelah kegiatan launching dan sosialisasi kepada para pengguna, termasuk seluruh Polsek dalam wilayah hukum Banjar dan satuan kerja di Polres Banjar.

“Kami optimistis aplikasi ini akan membawa perubahan positif dalam sistem kerja kami, dan tentu saja, berdampak langsung pada peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat,” ucapnya.
(Randi, red)

PUSKESMAS ALUH ALUH AMBRUK, DPRD SOROTI KETIMPANGAN INFRASTRUKTUR KESEHATAN DI DAERAH TERPENCIL

0

Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Ambruknya bangunan rawat inap Puskesmas Aluh Aluh pada Selasa (24/6/2025) pagi memunculkan persoalan yang lebih dalam dari sekadar insiden bangunan roboh. Inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi III dan IV DPRD Banjar bersama Wakil Ketua DPRD, H Irwan Bora, mengungkap ketimpangan serius dalam pemerataan infrastruktur kesehatan, terutama di wilayah terpencil seperti Aluh Aluh.

Bangunan yang menjadi satu-satunya fasilitas rawat inap bagi ribuan warga di Kecamatan Aluh Aluh itu kini dipasangi garis polisi. Petugas masih berjibaku mengevakuasi peralatan medis dan perabotan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, di tengah suara retakan dan pecahan keramik yang terus terdengar.

“Kondisi ini bukan hanya soal bangunan tua. Ini cermin dari minimnya perhatian terhadap layanan kesehatan di daerah pinggiran,” ucap Irwan Bora saat ditemui di lokasi.

Irwan menilai Pemerintah Kabupaten Banjar harus bertindak cepat bukan hanya untuk membangun ulang, tapi memastikan akses kesehatan yang layak bagi masyarakat terpencil.

“Puskesmas ini bukan hanya untuk warga Aluh Aluh. Warga dari desa-desa sekitar hingga wilayah perbatasan Barito Kuala bergantung pada fasilitas ini,” ujarnya.

Bangunan yang dibangun pada 2009 dengan pondasi cerucuk itu telah lama terpapar banjir rob dan minim perawatan. DPRD mendesak agar pembangunan ulang tidak sekadar tambal sulam, melainkan menjadi langkah strategis jangka panjang dengan struktur beton dan desain bertingkat.

disamping itu, Ketua Komisi IV DPRD Banjar, Anna Rusiana, menyayangkan lambannya antisipasi dari instansi teknis.

“Ini bukan kejadian tiba-tiba. Usia bangunan, riwayat kebanjiran, dan laporan kerusakan seharusnya jadi alarm dini bagi Dinas Kesehatan. Jangan tunggu ambruk dulu baru bertindak,” katanya.

PANGERAN SURYANATA DAN GUNUNG PAMATON, ALI SYAHBANA: JEJAK SEJARAH BANJAR YANG MENGINSPIRASI GENERASI MUDA

0

Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi, jejak sejarah bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga cermin nilai-nilai yang bisa menuntun masa depan. Di Kabupaten Banjar, dua entitas budaya—Gunung Pamaton dan sosok Pangeran Suryanata—kembali menjadi sorotan sebagai poros identitas yang meneguhkan jati diri Banua.

Namun alih-alih hanya menjadi bagian dari cerita kuno atau simbol romantisme sejarah, keduanya kini tengah diangkat kembali sebagai perangkat edukatif dan inspiratif untuk generasi muda. Gunung Pamaton, misalnya, yang terletak di Kecamatan Karang Intan, bukan hanya sekadar bentang alam, tetapi juga ruang yang menyimpan memori spiritual, politik, hingga perjuangan fisik masyarakat Banjar.

“Gunung Pamaton adalah ruang sejarah yang hidup, bukan mati. Ia bukan hanya saksi, tapi juga guru,” kata M. Ali Syahbana, pemerhati budaya Banjar sekaligus anggota DPRD Kabupaten Banjar.

Menurut Ali, kawasan itu diyakini sebagai tempat bertakhtanya Pangeran Suryanata, tokoh sentral yang dalam Hikayat Banjar disebut sebagai pendiri tatanan awal pemerintahan Banua. Perpaduannya dengan figur Putri Junjung Buih menggambarkan bukan hanya kisah cinta mitologis, tetapi penyatuan unsur bumi dan air, kekuasaan dan legitimasi, serta realitas dan spiritualitas.

“Ini bukan sekadar mitos atau legenda. Ini adalah refleksi cara masyarakat kita memaknai pemimpin: bukan dari garis darah, tapi dari penerimaan dan nilai-nilai luhur,” ujar Ali.

Gunung Pamaton pun tak hanya dikenal dalam narasi budaya. Saat Perang Banjar meletus pada akhir abad ke-19, kawasan ini menjadi salah satu titik penting pertahanan rakyat terhadap kolonialisme. Di sanalah, pada 19 Juni 1861, pasukan Belanda melakukan serangan besar—sebuah momen yang kini menjadi bagian penting dari sejarah perlawanan rakyat Banjar.

Dari sudut pandang antropologis, Gunung Pamaton juga dijuluki “pintu gerbang alam gaib” dalam tradisi lisan masyarakat Banjar. Ungkapan ini tak dimaknai secara literal, melainkan sebagai bentuk kesadaran kolektif akan ruang sakral yang menyatukan manusia dengan leluhurnya, sejarah dengan spiritualitas, dan budaya dengan keberlangsungan hidup.

Ali Syahbana menilai pentingnya narasi-narasi lokal seperti ini tidak hanya diangkat di momentum tertentu, tetapi masuk dalam kurikulum pendidikan, kegiatan komunitas, hingga ruang digital yang kerap menjadi tempat berinteraksi anak muda.

“Ketika generasi muda mengenal Pangeran Suryanata dan Gunung Pamaton, mereka bukan hanya belajar sejarah. Mereka belajar jati diri. Ini semacam kompas budaya yang memberi arah di tengah dunia yang serba cepat dan terputus dari akar,” tegasnya.

Ia juga menekankan, kehilangan narasi lokal bukan sekadar kehilangan cerita, tapi juga kehilangan nilai, kehilangan orientasi, bahkan kehilangan keberanian untuk bermimpi dengan karakter sendiri.

Dengan menjadikan Gunung Pamaton dan Pangeran Suryanata sebagai simbol edukatif, masyarakat Banjar bukan sekadar menjaga sejarah, tetapi menghidupkannya—menjadikannya bagian dari diskursus hari ini, sebagai bahan bakar untuk melangkah ke masa depan yang tidak tercerabut dari akar.

“Sejarah bukan hanya untuk dikenang, tapi untuk ditumbuhkan kembali di hati anak-anak kita,” pungkas Ali.

PLN ICON PLUS DIGANJAR APRESIASI GUBERNUR KALTIM ATAS PROGRAM INTERNET DESA

0

Kalimantan, SuratKabarDigital.com – PLN Icon Plus mendapat apresiasi dari Gubernur Kalimantan Timur atas kontribusinya dalam mendukung program digitalisasi desa melalui pembangunan jaringan internet di wilayah Kalimantan Timur. Penghargaan ini diberikan dalam agenda kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Rabu (18/6/2025).

Kunjungan kerja ini turut mengundang sejumlah BUMN untuk memaparkan capaian program pembangunan di Kalimantan Timur. Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, hadir langsung untuk menyampaikan laporan dan pemaparan program andalan mereka, yaitu Internet Desa, yang selaras dengan program GRATISPOL milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“PLN Icon Plus terus berkomitmen membantu pemerintah daerah dalam mendorong transformasi digital, terutama di wilayah pedesaan. Lewat program Internet Desa, kami membangun jaringan dan infrastruktur WiFi yang dapat diakses masyarakat secara luas,” terang Ari Rahmat.

Gubernur Kalimantan Timur memberikan apresiasi atas kontribusi nyata PLN Icon Plus, yang dinilai konsisten membantu percepatan pemerataan akses internet hingga ke pelosok desa.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN Icon Plus SBU Regional Kalimantan, Ingo Shalahuddin, menyatakan kesiapan pihaknya untuk terus memperluas jangkauan layanan.

“Kami akan terus memperkuat cakupan jaringan dan layanan digital, terutama di Kalimantan Timur. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami dalam mendukung kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan di daerah,” jelas Ingo.