Home Blog Page 4

SIDANG PK KEDUA KAKEK KAHPI, KUASA HUKUM TOLAK CERITA YANG DINILAI TIDAK UTUH

0

Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Sidang Peninjauan Kembali (PK) kedua atas kasus dugaan penyerobotan tanah yang menjerat seorang kakek bernama Kahpi 74 tahun kembali digelar, Kamis (19/6/2025) sore, di Pengadilan Negeri Martapura.

Kuasa hukum Kahpi, Dedi Sugiyanto, menegaskan, fakta-fakta penting dalam perkara ini belum dipertimbangkan secara menyeluruh oleh majelis hakim di tingkat kasasi.

“Cerita yang disampaikan oleh para penuntut umum tidak menggambarkan keseluruhan peristiwa secara utuh. Kami menolak narasi tersebut karena banyak hal yang tidak masuk akal,” ujar Dedi kepada awak media usai persidangan.

Dedi menyoroti perbedaan lokasi tanah yang menjadi objek sengketa. Ia menyatakan bahwa tanah milik Kahpi berada di kilometer 17, sementara pihak pelapor menyebutkan lokasi di kilometer 19,5. Menurutnya, sertifikat yang dimiliki pelapor tidak relevan karena berbeda lokasi.

“Bagaimana bisa mengklaim tanah yang jelas-jelas tidak berada di lokasi yang sama dengan sertifikat miliknya. Ini logika sederhana yang seharusnya menjadi perhatian majelis,” katanya.

Lebih lanjut, Dedi juga mengungkapkan, dalam proses hukum sebelumnya tidak ada pertimbangan terhadap surat resmi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Banjar tertanggal 23 Juli 2013. Surat itu menyatakan bahwa tanah milik Kahpi tidak mengalami tumpang tindih.

Selain itu, Dedi juga membantah tuduhan bahwa Kahpi memiliki niat jahat karena diduga mengetahui adanya indikasi tumpang tindih sebelum menjual tanah tersebut. Ia menyampaikan, surat dari BPN yang menginformasikan indikasi tumpang tindih baru terbit pada 12 Oktober 2012, sedangkan Kahpi telah menjual tanah itu sebelumnya.

“Fakta ini jelas membantah asumsi niat jahat. Bagaimana mungkin seseorang disebut memiliki niat jahat atas sesuatu yang belum diketahuinya” ucap Dedi.

Dengan serangkaian bukti dan fakta tersebut, tim penasihat hukum berharap majelis hakim PK dapat memberikan keadilan bagi Kahpi yang telah lanjut usia dan selama ini menjalani proses hukum yang dinilai janggal.

“Kami berharap keadilan ditegakkan dan semua pertimbangan hukum didasarkan pada bukti objektif,” katanya.
(Randi, red)

PUTRA QOMALUDDIN: MPP BANJARBARU BUTUH PROMOSI MASIF DAN SENTUHAN DIGITALISASI

0

Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Anggota Komisi II, Putra Qomaluddin Attar Nurriqli, menekankan pentingnya promosi kreatif dan masif terhadap keberadaan serta fungsi MPP Banjarbaru. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui secara luas layanan yang tersedia.

Hal tersebut dikatakannya, saat melakukan kunjungan kerja ke MPP Banjarbaru, Kamis (19/6/2025), bersama dengan rombongan Anggota Komisi ll lainnya.

“Promosinya harus lebih gencar dan kreatif, bisa melalui stand informasi di pusat perbelanjaan, atau media kreatif lokal Banjarbaru. Ini penting agar masyarakat tahu manfaat MPP,” jelasnya.

Qomal juga mendorong pemerintah untuk mulai menerapkan layanan berbasis digital, termasuk sistem verifikasi berkas secara online, guna mendukung pelayanan yang cepat dan efisien.

“Digitalisasi harus jadi perhatian serius, agar pelayanan semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.

Dengan kritik membangun dan saran inovatif dari Komisi II, diharapkan MPP Banjarbaru ke depan bisa benar-benar menjadi pusat layanan publik terintegrasi yang modern, responsif, dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

GEJALA SEPELE BISA JADI TANDA KANKER USUS BESAR, KAPAN HARUS KE DOKTER? SIMAK PENJELASAN RSDI BANJARBARU

0

Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Sering mengalami sembelit, diare berkepanjangan, atau feses berdarah? Jangan abaikan. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda awal kanker usus besar, yang seringkali muncul tanpa keluhan berat.

Selain gangguan buang air besar, penurunan berat badan tanpa sebab jelas, lemah, dan lemas juga harus menjadi sinyal peringatan.

Tenaga medis menganjurkan siapa pun yang memiliki faktor risiko dan berusia di atas 40 tahun agar segera melakukan skrining awal.

Direktur RSD Idaman Banjarbaru, dr. Danny Indrawardhana, mengatakan, tes darah samar pada feses bisa dilakukan setiap tahun, sementara kolonoskopi disarankan tiap 10 tahun.

“Skrining sejak dini bisa menurunkan angka kematian akibat kanker usus besar hingga 70 persen,” ujarnya.

Masyarakat diimbau untuk tidak menunggu gejala berat. Kewaspadaan dan deteksi dini adalah kunci utama menghadapi kanker usus besar.

TINGKATKAN KINERJA DAN KOLABORASI, RSDI BANJARBARU TERIMA KUNJUNGAN STUDI BANDING DARI RS BORNEO CITRA MEDIKA

0

Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru menerima kunjungan dari jajaran manajemen Rumah Sakit Borneo Citra Medika dalam rangka studi banding, Senin (16/6/2025). Kegiatan ini menjadi ajang berbagi praktik terbaik dalam tata kelola layanan rumah sakit antara fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta.

Kunjungan yang dihadiri langsung oleh perwakilan RS Borneo Citra Medika dari Kabupaten Tanah Laut ini disambut hangat oleh Jajaran manajemen RSD Idaman Banjarbaru.

Mereka membahas berbagai aspek manajerial yang menjadi fokus pengembangan, mulai dari pengelolaan obat, keuangan, kepegawaian, hingga aplikasi sistem informasi rumah sakit.

“Kami sangat terbuka untuk saling belajar dan berbagi. Kehadiran rekan-rekan dari RS Borneo Citra Medika menjadi kesempatan baik untuk memperkuat sinergi antar rumah sakit, sekaligus meningkatkan mutu pelayanan masing-masing,” ujar Direktur RSD Idaman Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana.

Dalam sesi kunjungan lapangan, para peserta studi banding diajak melihat langsung bagaimana sistem manajemen di RSD Idaman berjalan, termasuk bagaimana rumah sakit ini mengembangkan sistem digital untuk efisiensi operasional dan transparansi pelayanan.

“Kami berharap apa yang kami terapkan di sini dapat menjadi referensi, sekaligus kami juga belajar dari masukan yang dibawa oleh tamu kami. Tujuannya tentu satu, yakni menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat,” ucapnya.

POLSEK GAMBUT TANAMKAN SEMANGAT BERTANI DI KAMPUS NU

0

Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Tak melulu soal penegakan hukum, jajaran Polsek Gambut kini tampil sebagai motor penggerak ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

Langkah nyata itu terlihat saat mereka menyalurkan bantuan bibit tanaman ke Universitas Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Selatan, Rabu (18/6/2025).

Melalui tangan Kanit Binmas Polsek Gambut, Aiptu Edy, puluhan bibit cabai dan terong diserahkan langsung kepada Wakil Sekretaris PWNU Kalimantan Selatan, Husnul Mukaram, untuk selanjutnya dikelola oleh mahasiswa sebagai bagian dari pengembangan kebun edukatif di lingkungan kampus.

Tak sekadar aksi simbolis, inisiatif ini menjadi bagian dari kontribusi Polsek Gambut dalam mendukung Asta Cita Presiden RI, khususnya poin mengenai pembangunan berkelanjutan dan kemandirian pangan.

“Ini bukan hanya soal tanaman, tapi bagaimana kami sebagai aparat bisa hadir mendekatkan ide tentang kemandirian pangan ke generasi muda,” ujar Kapolsek Gambut, AKP Andre Primaharja Wirahmawan.

Menurut AKP Andre, kampus menjadi mitra strategis untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan dan keterampilan pertanian yang aplikatif di tengah tantangan krisis pangan global.

Program ini juga bukan yang terakhir. Polsek Gambut berencana memperluas cakupan penyaluran bibit ke berbagai komunitas dan institusi lainnya di Kabupaten Banjar.

“Tujuannya sederhana tapi berdampak luas: membangun masyarakat yang mandiri pangan, peduli lingkungan, dan siap bersaing di masa depan,” katanya

Sementara itu, Husnul Mukaram menyambut hangat inisiatif tersebut. Ia menilai dukungan Polsek Gambut tidak hanya menambah koleksi tanaman produktif, tetapi juga memperkaya wawasan mahasiswa tentang urgensi pertanian modern dan berkelanjutan.

“Kegiatan ini membuka ruang belajar langsung bagi mahasiswa, khususnya dalam memahami pentingnya ketahanan pangan sebagai pondasi bangsa,” ucapnya.

PTAM INTAN BANJAR DUGA ADA MOTIF TERSELUBUNG DI BALIK GUGATAN SENGKETA LAHAN RP6 MILIAR

0

Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Sengketa lahan antara PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar dan seorang warga bernama Leonardo Agustinus Sinaga memasuki babak krusial. Namun bukan hanya soal kepemilikan lahan seluas 1.123 meter persegi, pihak PTAM menengarai adanya motif tersembunyi di balik gugatan yang disertai tuntutan ganti rugi fantastis senilai Rp6 miliar itu.

Melalui kuasa hukumnya, Ahmad Mujahid Zarkasi dari Kantor Hukum AMZ & Associates, PTAM Intan Banjar menyebut gugatan Leonardo sarat kejanggalan dan patut dicurigai bukan murni sengketa perdata.

“Kami menduga ada agenda lain. Dari fakta yang kami miliki, tuduhan itu tidak berdasar. Bahkan bukti kepemilikan yang diajukan pun belum tentu sah secara hukum,” ujar Mujahid saat konferensi pers di kantor PTAM Intan Banjar, Banjarbaru, Senin (17/6/2025).

Pihak PTAM menyoroti fakta bahwa Leonardo bukan pertama kalinya melayangkan gugatan serupa.

“Beberapa gugatan sebelumnya gugur sebelum masuk ke pokok perkara. Ini makin memperkuat dugaan kami bahwa ada motif lain di balik manuver hukum ini,” jelasnya.

PTAM Intan Banjar juga menilai angka ganti rugi yang diajukan terlalu mengada-ada. “Tuntutannya minta ganti rugi Rp6 miliar atas klaim penyerobotan. Tapi saat diverifikasi, dasar hukumnya lemah,” ucap Mujahid.

Kendati demikian, pihaknya menegaskan komitmennya untuk mengikuti seluruh tahapan persidangan di Pengadilan Negeri Martapura secara profesional dan terbuka. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PTAM menekankan pentingnya menjaga transparansi dan integritas di tengah sorotan publik.

“Kami siap hadapi gugatan ini secara terbuka. Tapi kalau ada upaya merusak nama baik perusahaan, kami tak segan mengambil tindakan hukum balik,” ucapnya.

Selain menghadapi gugatan perdata, manajemen PTAM tengah mempertimbangkan upaya hukum lanjutan, termasuk pidana, jika ditemukan indikasi fitnah atau manipulasi dokumen dalam kasus ini.

“Pengadilan tetap kita hormati. Tapi jika ada pihak yang menyebarkan opini liar tanpa dasar, kami akan sikapi secara tegas,” kata Mujahid.
(Randi, red)

DPRD BANJARBARU AJAK SISWA JADI AGEN PERUBAHAN LEWAT PROGRAM DMS DI SMKN 2

0

Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Bukan sekadar datang dan berceramah, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Neni Hendriyawaty, SE, menjadikan ruang kelas sebagai medan penyemaian semangat kebangsaan dan literasi politik dalam kegiatan Dewan Masuk Sekolah (DMS) yang digelar di Aula SMKN 2 Banjarbaru.

Program edukatif ini tak hanya membuka cakrawala siswa mengenai peran strategis legislatif dalam pemerintahan daerah, tetapi juga menjadi ruang dialog kritis antara wakil rakyat dan generasi muda. Dalam sesi interaktif, Neni menyampaikan bahwa DPRD bukan sekadar pembuat aturan, tetapi juga pengawal anggaran dan pengawas jalannya pemerintahan.

“DPRD adalah bagian dari rakyat. Jadi penting bagi adik-adik di sekolah untuk tahu bagaimana sistem ini bekerja dan bagaimana kalian bisa terlibat di dalamnya,” ujar Neni di hadapan para siswa yang menyimak dengan antusias.

Lebih dari itu, Neni menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan. Ia menilai, di tengah derasnya arus informasi digital dan pergeseran nilai, pelajar harus dibekali identitas dan semangat nasionalisme yang kokoh.

“Kalau kalian cinta negeri ini, maka pahami dulu jati diri bangsa kita. Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar hafalan, tapi harus menjadi bagian dari cara berpikir dan bertindak,” tegasnya.

Program DMS menjadi jembatan antara dunia legislatif dan dunia pendidikan, sekaligus ruang tumbuh bagi siswa sebagai agen perubahan. Di tengah tantangan era digital dan minimnya minat generasi muda terhadap politik, inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam menumbuhkan generasi yang melek politik, namun tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan.

“Kami ingin DMS ini jadi gerakan literasi politik yang menyenangkan, bukan menakutkan. Karena kelak, mereka inilah yang akan menentukan arah bangsa,” tutup Neni.

RSUD RAZA SIAGA TANGKAL ANCAMAN PENYAKIT MENULAR DARI KEPULANGAN JEMAAH HAJI

0

Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Momen sakral kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci tidak hanya membawa suka cita dan haru, namun juga kewaspadaan tinggi dari sektor kesehatan. RSUD Ratu Zalecha Martapura bergerak cepat menghadang potensi penyebaran penyakit infeksi emerging seperti COVID-19, MERS, hingga flu burung.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Ratu Zalecha, Agus Dwi Karyanto, menyebut periode kepulangan jemaah haji merupakan salah satu titik rawan masuknya penyakit menular dari luar negeri. Menurutnya, arus kedatangan jemaah dalam jumlah besar harus dibarengi dengan sistem surveilans kesehatan yang ketat.

“Jemaah kita telah berbaur dengan jutaan orang dari berbagai negara di Arab Saudi. Ini potensi besar bagi virus untuk ikut terbawa masuk,” ujar Agus saat ditemui, Senin (16/6/2025) sore.

Sebagai langkah antisipasi, RSUD Raza kini memperkuat sistem deteksi dini. Tim surveilans ditugaskan untuk memonitor laporan dari seluruh puskesmas, menangani kasus mencurigakan, dan berkoordinasi langsung dengan Kementerian Kesehatan RI.

Bukan hanya kesiapan teknis, pihak rumah sakit juga aktif mengedukasi masyarakat, khususnya para jemaah dan keluarganya, agar memahami pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) usai perjalanan ibadah.

“Tidak ada niat menakut-nakuti, justru ini bentuk perlindungan agar masyarakat tetap sehat. Jangan sampai momen bahagia menjadi awal dari bencana kesehatan,” tegasnya.

Agus menambahkan, jika ditemukan indikasi penyakit menular, RSUD Raza akan segera melakukan pengambilan sampel, pemeriksaan laboratorium, dan pelacakan kontak erat untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.
(Randi, red)

RSDI BANJARBARU IMBAU UNTUK WASPADAI KANKER USUS BESAR: KANKER MEMATIKAN YANG SERING DIABAIKAN

0

Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Kanker usus besar kini menempati posisi ketiga sebagai kanker paling mematikan di dunia. Meski tergolong ganas, penyakit ini seringkali tidak disadari hingga mencapai stadium lanjut.

Direktur RSD Idaman Banjarbaru, dr. Danny Indrawardhana, mengatakan, kanker usus besar berasal dari pertumbuhan sel tidak terkendali di usus besar atau rektum.

“Para ahli menyebutkan, selain faktor genetik, pola hidup dan lingkungan berkontribusi besar terhadap munculnya penyakit ini,” ujarnya

“Ada faktor risiko yang bisa dihindari seperti konsumsi berlebihan daging merah, rokok, alkohol, obesitas, hingga kurang olahraga,” lanjutnya.

Namun, faktor lain seperti usia di atas 50 tahun, riwayat polip, hingga faktor ras dan etnis juga turut meningkatkan risiko. Kombinasi ini menjadikan kanker usus besar sebagai “pembunuh diam-diam” yang perlu diwaspadai sejak dini.

EMI LASARI: STATUS INTERNASIONAL BANDARA HARUS DIIKUTI PEMBENAHAN LAYANAN DAN FASILITAS

0


Banjarbaru, SuratKabarDigit.com – Kembalinya status Bandara Syamsudin Noor sebagai bandara internasional bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga membuka babak baru dalam pembangunan ekonomi Banjarbaru.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari. Emi melihat peluang ini sebagai momentum strategis untuk membentuk kawasan ekonomi baru di sekitar bandara.

“Kita menyambut gembira status internasional ini. Tapi jangan hanya jadi label. Ini harus jadi pengungkit percepatan pembangunan kawasan sekitar dan mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah),” ujarnya, Senin (16/6/2025).

Emi mengungkapkan, dampak positif sudah mulai terasa dengan adanya komunikasi antara pengelola bandara dan DPRD terkait inovasi layanan, seperti rencana penerapan Parkir Premium dan kehadiran hotel dalam kawasan bandara. Kedua hal ini diyakini dapat memperkuat kontribusi sektor jasa terhadap PAD Banjarbaru, yang sempat tergerus akibat regulasi baru UU HKPD.

Namun, menurut Emi, transformasi bandara menuju level internasional sejati harus dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan dan infrastruktur. Ia menyoroti aspek aksesibilitas yang masih menjadi pekerjaan rumah serius.

“Desain bandara ini memang megah, tapi jarak dari pintu masuk ke ruang tunggu atau terminal kedatangan cukup jauh. Ini menjadi tantangan, terutama bagi penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil. Harus ada solusi seperti buggy car yang bisa diakses gratis,” katanya.

Tak kalah penting, Emi menilai bahwa pengembangan fasilitas komersial di dalam bandara masih belum maksimal. Banyak ruang usaha yang kosong, padahal potensi pajak dari transaksi restoran dan ritel bisa menjadi tulang punggung baru PAD.

“Dulu sempat ada sembilan tenant baru yang direncanakan buka, tapi sampai sekarang belum semua berjalan. Padahal restoran, toko, hingga ATM sangat penting untuk kenyamanan penumpang sekaligus untuk pemasukan daerah,” ucapnya.

Lebih dari sekadar area transportasi, Emi mendorong agar kawasan sekitar bandara didesain menjadi kawasan penyangga ekonomi baru, dengan hadirnya hotel, restoran, pusat perbelanjaan hingga kawasan UMKM.

“Jangan sampai bandara megah, tapi lingkungan sekitar mati suri. Kawasan penyangga ini harus jadi wajah baru Banjarbaru yang dinamis dan produktif,” katanya.
(Randi, red)

PLN ICON PLUS AJAK WARGA BALIKPAPAN JADI “ZERO WASTE WARRIORS” DI PESISIR PANTAI

0


Balikpapan, SuratKabarDigital.com – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PLN Icon Plus menggelar program Employee Volunteering bertajuk “Zero Waste Warriors” sebagai bentuk komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan yang merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh unit PLN Group se-Indonesia, termasuk PLN Icon Plus di Kantor Pusat dan Unit SBU Regional Kalimantan  yang berfokus di Pantai Dusit Markoni Balikpapan, pada Kamis (12/6).

Aksi “Clean Up” atau bersih-bersih pesisir pantai ini menjadi penutup rangkaian program TJSL Green Action , yang sebelumnya diawali dengan kegiatan “Bottle Up” pada 8 Juni 2025.

Dalam kegiatan tersebut, PLN Icon Plus Kalimantan  menggandeng masyarakat kota Balikpapan untuk mengumpulkan sampah anorganik berupa botol dan gelas plastik di Lapangan lapangan merdeka Balikpapan  Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya edukatif untuk meningkatkan kesadaran publik dalam pengelolaan sampah plastik sejak dari sumbernya.

PLN Icon Plus  berhasil mengumpulkan sampah seberat  800 Kg Sampah Berhasil Dikumpulkan  kegiatan “Zero Waste Warrior” juga menghadirkan pengumpulan baju bekas layak pakai untuk dibagikan  pengolahan sampah

Ingo Shalahuddin , General Manager PLN Icon Plus SBU Regional Kalimantan , menegaskan pentingnya perubahan budaya dalam pengelolaan sampah.

“Zero Waste Warriors bukan sekadar kegiatan simbolik. Ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk mengurangi timbunan sampah, khususnya di wilayah pesisir yang sangat rentan terhadap pencemaran plastik. Kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi kunci dalam memperluas dampak dan efektivitas program,” jelas Ingo.


Pada kesempatan yang sama, Ari Rahmat Indra Cahyadi, Direktur Utama PLN Icon Plus, turut menyampaikan bahwa peran PLN Icon Plus sebagai digital energy solution provider tidak hanya sebatas slogan, melainkan telah menyatu dalam strategi dan budaya perusahaan.

“Kita tidak membangun perusahaan hanya untuk hari ini atau besok. Kita ingin umur panjang yang sehat. Itu berarti kita wajib berprinsip, berkelanjutan, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ini juga sudah tertanam dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) lima tahun ke depan,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, PLN Icon Plus SBU Regional Kalimantan berhasil meraih sejumlah penghargaan, antara lain Juara 1 untuk Program Clean Up (pembersihan fasilitas umum dan lingkungan) dan berhasil mengumpulkan sampah seberat 800 kg dan  Pada Program Bottle Up (mengumpulkan botol, gelas dan sampah plastik untuk diserahkan ke bank sampah) saat Car Free Day di Lapangan Merdeka  PLN Icon Plus SBU Regional Kalimantan  berhasil mengumpulkan 244 botol plastik dan 90 gelas plastik.

Sebagai penutup program TJSL ini, Direktur Utama PLN Icon Plus menekankan bahwa acara ini bukan sekadar peringatan simbolis, melainkan langkah nyata membangun green culture dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan kerja, karena perusahaan yang kuat adalah perusahaan yang seluruh insan di dalamnya punya rasa kepemilikan.

“Kita tidak bisa menghadapi tantangan global sendirian. Hanya dengan kolaborasi—antara komunitas, industri, pemerintah, dan masyarakat—kita bisa menjadi bagian dari solusi” pungkasnya

PETA POLITIK BANJARBARU PASCA PELANTIKAN

0

Baca Yuks – Oleh: Rudy Azhary

Bagi banyak politisi, kekuasaan adalah tujuan akhir berkontestasi. Meski masih menunggu surat dari pusat terkait kapan dan di mana pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru terpilih akan dilaksanakan, para kusir politik diam-diam masih memecut laju kudanya hingga mencapai tujuan akhir, yakni turut  dan masih ingin berada dalam lingkar kekuasaan alias ingin juga berkuasa. Jangan salah, salah pecut bisa membuat kuda berlari terlalu kencang bahkan kebablasan dan tak tahu arah tujuan.

Dalam tulisan ini, saya mencoba mengulik ‘pintu kekuasaan’ bukan dari para pemain politik, melainkan dari golongan birokrat.

Kebimbangan dapat terjadi pada siapa pun dari golongan birokrat di Pemerintah Kota Banjarbaru. Yang awalnya merasa nyaman dan aman bahkan berkuasa, bisa saja kemudian hanya tinggal asa dan tak lagi punya kuasa. Bukan pula risiko pergantian rezim semata yang selalu berulang pada setiap pergantian periode kepemimpinan. Beberapa saat, isu-isu bersebaran di bilik perkantoran. Ada yang sumringah, ada pula yang pura-pura “nggak ngeh”. Ketakutan terjadi dan melintas, meja basah kembali kering atau meja kering menjadi basah adalah efek dari pergantian rezim. Atau, pergi dan tak kembali alias meninggalkan segala yang pernah dikuasai sebelumnya. Ada istilah mereka yang sering didengar, yaitu dikandangkan.

Tentu, memberikan stempel A, B, C, D, dan seterusnya sebagai bagian dari warisan kekuasaan bukanlah alasan mendasar untuk penyusunan kabinet penyelenggaraan rezim pemerintahan baru. Diam-diam, spekulasi tersebut hanya imajinasi mereka yang biasa berada dalam lingkaran “asal Bapak atau Ibu senang”. Hematnya, jika tidak mampu, maka tak ada alasan untuk meneruskan jabatan. Yang mampu saja yang menjalankan. Sistem memerlukan energi positif untuk melesat laju dalam pembangunan. Jadi, perebutan kekuasaan telah dilakukan melalui banyak proses, bahkan secara diam-diam. Maka, berkontestasilah dalam perebutan kekuasaan dengan kemampuan bukan dengan kepicikan.