Nasional, Suratkabardigital.com  – Ketua DPRD Riau, Kaderismanto, menyambut positif usulan agar Riau menjadi daerah istimewa. Ia mengapresiasi Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) yang, atas kesepakatan berbagai elemen masyarakat, diminta untuk memimpin perjuangan tersebut. Pernyataan ini disampaikan Kaderismanto saat menerima kunjungan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, Rabu (14/5).

Taufik Ikram Jamil menyebutkan bahwa pertemuannya dengan Ketua DPRD Riau memang bukan semata soal usulan daerah istimewa, namun karena LAMR memimpin perjuangan ini, perbincangan tersebut tetap mengarah ke topik itu. Ia juga mengungkapkan bahwa Kaderismanto aktif menyuarakan usulan ini kepada politisi di Jakarta, termasuk Gubernur Riau H. Abdul Wahid, dengan respons yang positif.

Usulan Riau sebagai daerah istimewa mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, yang melihatnya sebagai langkah penting baik secara spiritual maupun material bagi daerah. “Kami berharap masyarakat Riau mendukung perjuangan ini,” ujar Taufik, seraya menambahkan bahwa status istimewa akan membawa manfaat besar bagi Riau.

Usulan ini muncul setelah berbagai elemen masyarakat menyatakan kesepakatan untuk memperjuangkan Riau sebagai daerah istimewa. Mereka menilai bahwa meski Riau kaya akan sumber daya alam, seperti ladang minyak, daerah ini masih mengalami kesulitan meski sudah menyumbangkan banyak kekayaan untuk negara. |Editor: Rudy Azhary | Foto: Ist | Sumber: MCRiau

Nasional, Suratkabardigital.com –  Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel menggelar sosialisasi mengenai data pokok kebudayaan dan fasilitasi kebudayaan sebagai upaya untuk memperkuat data kebudayaan daerah. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan dan pelestarian kebudayaan Kalimantan Selatan.

Dalam acara yang berlangsung di Banjarmasin pada Rabu (14/5/2025), Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Raudati Hildayati, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Raudati menjelaskan bahwa kebudayaan adalah identitas bangsa yang harus dilestarikan untuk memperkuat jati diri dan membangun masa depan. “Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktual tentang kondisi kebudayaan di setiap wilayah, yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan evaluasi program kebudayaan,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari perwakilan berbagai instansi, termasuk Dinas Pariwisata, Dinas Perpustakaan dan Arsip, serta komunitas kebudayaan dari Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Barito Kuala. Para peserta mendapatkan materi terkait dengan pentingnya data kebudayaan untuk mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan di Kalsel.

Salah satu pemateri, Rana Kirana dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XIII, menambahkan bahwa program fasilitasi pemajuan kebudayaan tahun 2025 menawarkan berbagai peluang untuk lembaga dan kelompok masyarakat yang aktif dalam pemajuan kebudayaan. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus mengembangkan dan melestarikan kekayaan budaya Kalimantan Selatan. |Editor: Rudy Azhary |Foto: Istimewa | Sumber: MCKalsel

Surabaya, Suratkabardigital.com  – Pemerintah Kota Surabaya bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menggelar Karnaval Budaya di Jalan Tunjungan, Jumat malam (9/5/2025) kemarin, sebagai bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VII APEKSI 2025. Acara yang bertajuk Light Culture Parade ini diikuti oleh 98 kota dari seluruh Indonesia dan menampilkan keberagaman budaya, seni, serta pariwisata daerah.

Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan, melepas langsung peserta karnaval pada pukul 19.00 WIB. Tampil sebagai tuan rumah, Surabaya mempersembahkan Manten Pegon, pakaian adat khas yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda. Penampilan itu disambut antusias warga yang memadati rute karnaval.

Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Eri Cahyadi, hadir mengenakan Manten Pegon bersama Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani. Para wali kota dari berbagai daerah juga tampak mengenakan pakaian adat daerahnya masing-masing, mencerminkan kekayaan budaya Nusantara dalam satu panggung kebersamaan.

Dalam sambutannya, Eri Cahyadi menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman. Ia menyebut karnaval budaya ini bukan sekadar hiburan, melainkan sarana mempererat persaudaraan antarwarga kota di seluruh Indonesia. “Setiap kota punya warganya di kota lain, dan ini menunjukkan kita semua terhubung dalam satu semangat kebangsaan,” ujarnya.

Karnaval ini menjadi penutup yang semarak dalam rangkaian Munas APEKSI 2025 yang digelar sejak 6 Mei. Selain promosi budaya, kegiatan ini juga menjadi panggung kolaborasi antarkota dalam menjaga nilai kebinekaan dan memperkuat solidaritas antar daerah di Indonesia. |Editor: Rudy Azhary | Sumber: https://www.surabaya.go.id/ | Foto: Istimewa