Banjarbaru, SuratKabarDigit.com – Kembalinya status Bandara Syamsudin Noor sebagai bandara internasional bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga membuka babak baru dalam pembangunan ekonomi Banjarbaru.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari. Emi melihat peluang ini sebagai momentum strategis untuk membentuk kawasan ekonomi baru di sekitar bandara.
“Kita menyambut gembira status internasional ini. Tapi jangan hanya jadi label. Ini harus jadi pengungkit percepatan pembangunan kawasan sekitar dan mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah),” ujarnya, Senin (16/6/2025).
Emi mengungkapkan, dampak positif sudah mulai terasa dengan adanya komunikasi antara pengelola bandara dan DPRD terkait inovasi layanan, seperti rencana penerapan Parkir Premium dan kehadiran hotel dalam kawasan bandara. Kedua hal ini diyakini dapat memperkuat kontribusi sektor jasa terhadap PAD Banjarbaru, yang sempat tergerus akibat regulasi baru UU HKPD.
Namun, menurut Emi, transformasi bandara menuju level internasional sejati harus dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan dan infrastruktur. Ia menyoroti aspek aksesibilitas yang masih menjadi pekerjaan rumah serius.
“Desain bandara ini memang megah, tapi jarak dari pintu masuk ke ruang tunggu atau terminal kedatangan cukup jauh. Ini menjadi tantangan, terutama bagi penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil. Harus ada solusi seperti buggy car yang bisa diakses gratis,” katanya.
Tak kalah penting, Emi menilai bahwa pengembangan fasilitas komersial di dalam bandara masih belum maksimal. Banyak ruang usaha yang kosong, padahal potensi pajak dari transaksi restoran dan ritel bisa menjadi tulang punggung baru PAD.
“Dulu sempat ada sembilan tenant baru yang direncanakan buka, tapi sampai sekarang belum semua berjalan. Padahal restoran, toko, hingga ATM sangat penting untuk kenyamanan penumpang sekaligus untuk pemasukan daerah,” ucapnya.
Lebih dari sekadar area transportasi, Emi mendorong agar kawasan sekitar bandara didesain menjadi kawasan penyangga ekonomi baru, dengan hadirnya hotel, restoran, pusat perbelanjaan hingga kawasan UMKM.
“Jangan sampai bandara megah, tapi lingkungan sekitar mati suri. Kawasan penyangga ini harus jadi wajah baru Banjarbaru yang dinamis dan produktif,” katanya.
(Randi, red)