Jakarta, SuratKabarDigital.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa media memiliki peran krusial dalam mengawal dan menyukseskan program-program prioritas pemerintah, termasuk Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu inisiatif utama Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan tersebut disampaikan Meutya dalam acara Media Briefing bertajuk “Menembus Batas Lewat Sekolah Rakyat” yang digelar di Monumen Pers Nasional, Surakarta, Minggu (20/7). Acara ini dihadiri para jurnalis dari berbagai media di wilayah Jawa Tengah.
“Di tengah maraknya disinformasi dan hoaks, masyarakat harus mendapat informasi yang betul. Karena itu, media perlu memahami secara utuh program Sekolah Rakyat agar informasi yang disampaikan tepat sasaran,” ujar Meutya.
Meutya menekankan bahwa media bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga wadah bagi publik untuk memberi masukan terhadap kebijakan pemerintah.
“Setiap program tidak lahir dalam bentuk sempurna. Fungsi media adalah memberi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan masukan secara konstruktif,” katanya.
Pemerintah, lanjutnya, terbuka terhadap kritik dan saran dari media demi penyempurnaan pelaksanaan program di lapangan.
Dalam kesempatan tersebut, Meutya juga menjelaskan bahwa Komdigi akan terus memainkan peran sebagai penghubung antara pemerintah pusat dan insan pers, terutama dalam menjelaskan program prioritas secara langsung kepada media daerah.
“Kami menyediakan forum seperti ini agar media bisa berdialog langsung dengan pejabat terkait, seperti hari ini bersama Sekjen Kemensos, mengenai Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Acara ini turut dihadiri Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Fifi Aleyda Yahya; Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto; serta Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico.
Dengan keterlibatan media lokal yang kuat, pemerintah berharap informasi tentang Sekolah Rakyat dan program strategis lainnya dapat tersampaikan secara akurat, menciptakan dukungan publik, serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan nasional.
