LDNU BANJAR SOROTI VIDEO ASUSILA SESAMA JENIS, DORONG REFLEKSI SPIRITUAL GENERASI MUDA
Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Maraknya peredaran video asusila sesama jenis di Kalimantan Selatan menuai keprihatinan serius dari berbagai kalangan.
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Banjar menilai fenomena tersebut bukan sekadar pelanggaran norma sosial, melainkan sinyal adanya krisis jati diri dan rapuhnya fondasi nilai di kalangan generasi muda.
Sekretaris LDNU Kabupaten Banjar, M Ali Syahbana, menegaskan bahwa penanganan persoalan tersebut tidak cukup jika hanya mengandalkan pendekatan hukum. Menurutnya, akar persoalan justru terletak pada lemahnya kesadaran spiritual dan pendidikan karakter yang belum tertanam kuat.
“Ketika seseorang gagal mengenali batas fitrahnya, perilaku menyimpang bisa dianggap wajar, apalagi jika terus mendapat ruang dan pembenaran di media sosial,” ujar M Ali Syahbana, Senin (22/12/2025).
Ia menjelaskan, dalam perspektif Islam, perilaku menyimpang kerap bersumber dari dominasi hawa nafsu yang tidak terkendali. Hal itu, kata dia, dapat dipetik dari kisah kaum Nabi Luth yang menjadi pelajaran tentang kehancuran moral akibat disorientasi batin dan hilangnya nilai kemanusiaan.
Sebagai langkah pencegahan, LDNU Kabupaten Banjar mendorong gerakan muhasabah atau refleksi diri yang sederhana namun berkelanjutan. Upaya ini dinilai dapat diterapkan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga komunitas pemuda dan tempat kerja.
“Pertanyaannya sederhana, apakah yang saya lakukan hari ini masih dalam batas fitrah? Jika refleksi seperti ini dibiasakan, kesadaran diri akan tumbuh dengan sendirinya,” katanya.
LDNU berharap pendekatan reflektif dan edukatif tersebut mampu menjadi benteng moral yang lebih kuat bagi generasi muda, dibandingkan sekadar kecaman publik atau sanksi sosial yang kerap tidak menyentuh akar persoalan.
