LAPAS BANJARBARU SULAP LAHAN TIDUR 0,2 HEKTARE JADI LAHAN KETAHANAN PANGAN
Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Lahan tidur seluas 0,2 hektare di Lapas Kelas ll B Banjarbaru kini berhasil disulap menjadi Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), yang menjadi salah satu sarana pembinaan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Dibangun sejak pertengahan tahun 2024. Kini, SAE Lapas Banjarbaru mampu berkembang hingga memiliki dua SAE dengan tanaman berbagai macam. Seperti sayuran, peternakan, perikanan dan buah-buahan.
Tak jarang, Lapas Kelas ll B Banjarbaru melakukan panen raya macam sayuran dan buah, yang telah berhasil dikembangkan. Seperti kembang kol, jagung, cabai, kangkung, melon dan lainnya.
Kalapas Kelas ll B Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan, baru-baru ini pihaknya melakukan penanaman singkong massal. Menurutnya, program SAE ini juga dalam rangka mendukung program ketahanan pangan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas).
“Kami baru saja menanam 2000 bibit singkong di lahan yang baru saja kami buka. Semoga dapat tumbuh subur dan mendapatkan hasil yang melimpah,” ujarnya, Rabu (13/11/2024).
Kata dia, semua program tersebut selain dalam rangka mendukung program ketahanan pangan oleh Menteri Imipas, juga bertujuan untuk pembinaan bekal kepada WBP.
Sehingga, saat masa waktu tahanan WBP telah selesai, maka WBP telah mempunyai skill yang bisa dikembangkan. Tentunya yang terpenting bisa kembali diterima oleh masyarakat.
“Kami upayakan agar semua hasil tanaman di SAE Lapas Banjarbaru dapat menghasilkan produk yang bernilai jual. Selain itu hasilnya juga bisa dikonsumsi oleh para WBP saat di masak di dapur sehat Lapas Banjarbaru,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Bagus menyampaikan, SAE dua yang baru dikembangkan berisi tanaman seperti buah-buahan, tanaman obat dan tanaman hias.
Bahkan, semua hasil tanaman tersebut awalnya tidak ada yang dibeli. Melainkan kata Bagus, merupakan hasil pengembangan mandiri yang dilakukan para WBP dan petugas.
“Semua bibit tanaman ini kami tidak beli. Melainkan hasil pengembangan mandiri yang di lakukan petugas dan WBP yang telah dibina sebelumnya. Kami juga memanfaatkan botol sampah plastik sebagai wadah media tanam,” kata Bagus, sembari memperlihatkan hasil SAE dua.
Lebih lanjut, kata Bagus, di SAE dua ada sebanyak 20 jenis tanaman hias, 8 jenis tanaman buah-buahan dan tanaman obat 5 jenis. Menurut Bagus, SAE Lapas Banjarbaru telah berupaya mendukung program ketahanan pangan.
Program ketahanan pangan yang dimaksud seperti, dari narapidana untuk narapidana, keluarga dan masyarakat sekitar. Sehingga hasil yang didapat nanti akan kembali dijual maupun disalurkan ke dapur sehat Lapas Banjarbaru.
“Sebelumnya dapur kami hanya ketergantungan dengan petani diluar, karena ketersediaan disini belum mencukupi. Sehingga kami berusaha agar dapur sehat kami bisa dari hasil perkebunan sendiri,” ujar Bagus.
(Randi, red)