Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Komisi II DPRD Kota Banjarbaru melakukan kunjungan kerja ke UPT Balai Benih Ikan dan pelayanan kesehatan hewan di bawah naungan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, Senin (13/10/2025).
Kunjungan ini dilakukan untuk memonitor capaian retribusi sekaligus mengevaluasi potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru, Ir Syamsuri, mengungkapkan bahwa capaian target retribusi tahun ini diperkirakan belum akan tercapai. Namun, pihaknya mengapresiasi adanya tren peningkatan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Memang target tahun ini belum terealisasi, tapi peningkatannya dibanding tahun 2022 sampai sekarang sangat luar biasa. Tahun lalu target 60 juta bahkan terlampaui jauh. Tahun ini kami targetkan 100 juta lebih,” ujarnya.
Syamsuri menilai, meskipun belum mencapai target maksimal, sektor DKP3 tetap memberikan kontribusi positif terhadap PAD Banjarbaru. Namun, terdapat sejumlah hambatan yang menghambat percepatan pendapatan.
“Keterbatasan SDM, ketersediaan pakan ikan, dan faktor pendukung lainnya menjadi kendala. Sementara kami di DPRD juga terbatas karena adanya pemangkasan dana transfer dari pusat, sehingga anggaran harus dipilah sesuai prioritas,” jelasnya.
Meski begitu, Komisi II meminta DKP3 tidak hanya bergantung pada skema retribusi yang sudah berjalan. Inovasi menjadi kunci untuk mendongkrak PAD di sektor pangan, pertanian dan perikanan.
“Kami minta DKP3 terus berinovasi. UPT Balai Benih jangan hanya fokus pada bibit ikan. Mereka bisa membuat pasar ikan mingguan, atau memanfaatkan lokasi pemancingan untuk masyarakat umum secara berbayar,” sarannya.
Menurutnya, pemanfaatan fasilitas yang sudah ada bisa menjadi sumber pendapatan baru jika diatur dengan baik.
“Kalau pemancingan digunakan untuk umum, itu bisa menjadi daya tarik. Tapi tentu harus ada payung hukum, minimal Peraturan Wali Kota agar jelas tata kelolanya,” tambah Syamsuri.
(Randi, red)