JON ROBERT: LISA HALABY LUAR BIASA, APALAGI JADI WALI KOTA BANJARBARU
Banjarbaru – Politisi partai Golkar Banjarbaru Jon Robert yang juga anggota DPRD Kota Banjarbaru siap memenangkan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Hj Erna Lisa Halaby – Wartono di Pilkada serentak 2024 pada 27 November nanti. Bahkan dirinya memastikan visi misi dan program Lisa – Halaby (L1WAR) benar-benar menyentuh masyarakat banyak.
Hal itu dikatakan Jon Robert, Minggu (17/11/2024) malam, usai dirinya bertemu dengan masyarakat di salah satu titik kampanye bersama Ketua Tim Pemenangan L1WAR Darmawan Jaya Setiawan.
“Pasti kami dukung dan menangkan Bu Lisa dan Pak Wartono. Beliau (Ibu Lisa, red) belum jadi Wali Kota saja sudah merealisasikan merenovasi rumah warga, apalagi nanti sudah jadi Wali Kota. Sudah merakyat dan luar biasa,” ucap Jon Robert.
Dari sekian banyak program, masih kata Jon Robert, dirinya juga sangat mendukung program pemutakhiran data. Dengan begitu, tidak ada lagi bantuan tidak tepat sasaran.
“Jadi, jangan lupa 27 November 2024 coblos nomor 1, Lisa Halaby – Wartono. Jangan Golput, gunakan hak pilih anda agar program tersebut segera direalisasikan untuk masyarakat,” katanya.
Salah satu bukti, kata Jon Robert adanya salah seorang warga yang sejak 1996 hingga sekarang tak pernah mendapat bantuan Pemerintah Kota Banjarbaru, dan malah dibantu langsung oleh Hj Erna Lisa Halaby.
“Ini bukti nyata. Saya siap mendukung sebagai wakil rakyat. Kami kawal agar bantuan benar-benar sampai dan tepat sasaran,” ucapnya.
Masih di tempat sama, Yatin, warga Sungai Ulin yang mendapatkan bantuan bedah rumah mengucapkan terimakasih kepada Lisa Halaby.
“Alhamdulillah. Saya sudah ber-KTP dan tinggal di Banjarbaru sejak 1996. Sampai sekarang tidak pernah diperhatikan dan menerima bantuan. Baru kali ini dapat dari Bu Lisa,” ucap Yatin.
Yatin adalah satu dari 30 warga Banjarbaru di lima kecamatan yang mendapat bantuan bedah rumah. Untuk keperluan hidupnya dan seorang putra setelah istrinya meninggal dunia. Dirinya berusaha mulai dari sopir, penjual es krim, hingga saat ini menjadi pengumpul sampah dan barang bekas untuk dijual kembali. (Rudy Azhary, red)