Banjarbaru, Suratkabardigital.com – Sehari menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU), Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi Rachmadi mengatakan jika narasi dari pejabat dan anggota dewan dalam beberapa hari ini menyesatkan. Hal itu dikatakannya saat diwawancarai terkait demokrasi dan PSU di Pilkada Banjarbaru usai acara Sosialisasi dan Simulasi Pemanfaatan Jaga Suara 2024 di PSU Pilkada Banjarbaru yang digelar di salah satu kafe di Jalan Ahmad Yani Kilometer 34, Jumat sore.
Menurut Rachmadi, seharusnya Pilkada tidak digembar-gemborkan dan akhirnya berakhir dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi. Seharusnya Pilkada adem , ayem, dan kondusif seperti Pilkada Banjarbaru yang lalu-lalu. Ditanya dari kelompok atau pihak mana yang mengembar- gemborkan dirinya menjawab semua.

“Yang menggembar-gemborkan ya kita semua ini kayaknya. Jadi dalam artian, kita tidak tutup mata maraknya politik uang yang vulgar. Padahal di Banjarbaru ya Pileg ya Pilkada dimana-mana tidak di Banjarbaru aja, paling-paling satu-dua hari. Si-A menang ya wajar banyak duitnya yang menang,” ujar Rachmadi.
Lebih lanjut, Rachmadi mengatakan jika banyak kepentingan pihak luar yang berkepentingan untuk Pilkada di Banjarbaru khususnya PSU. Terkait ramainya komentar di sosial media terkaitnya tudingan jika dirinya melakukan pemerasan, Rachmadi menyikapi dingin.
“Yang menganggap panas, silakan. Saya bawa senyum-senyum saja. Ada Teras7.com, kalau ada foto yang diblurkan silakan konfirmasi ke orang yang dalam foto itu berdua. Tapi yang jelas, selesai PSU kami (saya, red) akan ke jalur hukum dan Dewan Pers karena berita itu tidak melalui konfirmasi,” kata Rachmadi berharap PSU dapat berlangsung dengan aman dan damai.
Rachmadi menambahkan, jika dirinya bersama masyarakat akan mengawasi pelaksanaan PSU. Masyarakat diharapkan dapat menggunakan hak suaranya tanpa intervensi dari pihak manapun, dan jangan golput. (Rudy Azhary, red)