Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur diperkirakan akan membawa dampak besar terhadap perkembangan daerah tetangganya, Kalimantan Selatan. Tentunya, Kota Banjarbaru yang saat ini sudah resmi menjadi Ibu Kota Provinsi Kalsel juga akan mengalami kemajuan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari mengatakan, salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan dalam keterkaitan Kota Banjarbaru sebagai IKP dengan IKN Nusantara yaitu tentang manajamen pengelolaan persampahan.
“Dengan sahnya Undang-undang IKN dan IKP, tentunya memang, salah satu yang harus kita perhatikan adalah bagaimana pengelolaan manajemen persampahan kita,” ucapnya.
Karena menurutnya, adanya keterkaitan dengan IKN Nusantara ini bakal membuat penduduk Kota Banjarbaru semakin bertambah. Otomatis, produksi sampah tentunya juga akan kian meningkat.
Masih kata Emi, untuk saat ini produksi sampah di Kota Banjarbaru mencapai 1,5 ton dalam waktu satu harinya, dengan kalkulasi setiap Kepala Keluarga (KK) menyumbang sebanyak 0,6 ton sampah.
“Jadi kalau kita lihat memang proyeksi sampah kita ini cukup besar. Terlebih saat ini, adanya tipping fee atau ongkos yang harus dibayarkan jika membuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional membuat Pemko Banjarbaru dinilai perlu memperhatikan penggunaan dana tersebut dengan baik,” ujarnya.
Emi melanjutkan, retribusi persampahan yang sudah diterapkan harus dapat dimaksimalkan penerimaannya oleh Pemko Banjarbaru, sebab akan menolong dalam memanajemen pengelolaan sampah.
“Untuk manajemen pengelolaan sampah, Pemko Banjarbaru bisa mulai belajar strategi yang dilakukan oleh kota-kota besar di Indonesia, contohnya Surabaya yang memanfaatkannya sebagai energi listrik,” kata Emi.