KALSEL SIAGA DARURAT KARHUTLA, GUBERNUR LARANG KERAS PEMBAKARAN LAHAN: PELAKU AKAN DIPENJARA

Kalimantan Selatan, SuratKabarDigital.com – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali menghantui Kalimantan Selatan. Menghadapi puncak musim kemarau, Pemerintah Provinsi Kalsel resmi menetapkan status Siaga Darurat Karhutla untuk seluruh wilayah, Senin (4/8/2025).

Penetapan ini diumumkan langsung oleh Gubernur Kalsel H. Muhidin dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Karhutla di Banjarbaru. Menurutnya, dua daerah—Banjarbaru dan Hulu Sungai Selatan (HSS)—bahkan sudah lebih dulu menetapkan status siaga seiring dengan meningkatnya titik panas (hotspot).

“Status Siaga Darurat Karhutla telah kami tetapkan. Seluruh kepala daerah, aparat, hingga masyarakat harus aktif dalam pencegahan. Jangan sekali-kali membuka lahan dengan cara dibakar. Itu tindakan melawan hukum dan akan kami tindak tegas,” katanya Gubernur.

Pemerintah Provinsi dan aparat penegak hukum menyerukan agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, baik untuk bertani maupun keperluan lain. Selain memicu bencana ekologis, Karhutla juga berdampak buruk pada kualitas udara, kesehatan masyarakat, serta aktivitas ekonomi.

“Kalau sayang keluarga, jangan bakar lahan. Sekali api tak terkendali, semua bisa terbakar,” ujarnya.

Mendukung penegasan Gubernur, Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan memastikan bahwa jajaran kepolisian telah menerima maklumat larangan pembakaran hutan dan lahan. Ia menyebut aparat siap memproses setiap pelanggaran dengan sanksi hukum.

“Kami tidak akan beri toleransi. Pembakaran lahan, baik disengaja maupun lalai, bisa dijerat pidana. Kami imbau warga agar melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan di lapangan,” ujar Kapolda.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, sejak Januari hingga 3 Agustus 2025, telah terjadi 73 insiden Karhutla dengan total luas lahan terbakar mencapai 155,36 hektare. Sementara itu, 1.922 titik panas telah terdeteksi, dengan lonjakan signifikan pada sebulan terakhir—40 kejadian membakar 58,52 hektare.

“Curah hujan yang masih turun di beberapa wilayah memang membantu, tapi kami tidak boleh lengah. Tahun lalu hotspot tembus 4.900. Tahun ini kita harus lebih siap,” kata Plt. Kepala BPBD Kalsel, Gusti Yahuar Rifai.

Berita pilihan lainnya >>>>