Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) di Banjarbaru mendapat perhatian khusus dari Komisi III DPRD Kota Banjarbaru. Dalam kunjungan kerja yang dilakukan pada Selasa (15/7), para legislator menilai taman tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai ruang konservasi sekaligus objek wisata edukatif.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Ronauli Saragi, mengungkapkan kekagumannya atas keberadaan pohon-pohon langka di kawasan tersebut. Salah satunya adalah pohon Ulin yang kini semakin sulit dijumpai.

“Lima hingga sepuluh tahun ke depan, mungkin anak cucu kita tidak tahu lagi pohon Ulin itu seperti apa. Maka, taman ini penting sebagai bentuk pelestarian hayati, terutama pohon dan buah lokal,” katanya, Rabu (16/7).

Dengan luas sekitar 19 hektare, Ronauli menilai Taman Kehati sangat potensial dikembangkan lebih jauh. Ia mengusulkan taman ini menjadi hutan kota sekaligus destinasi wisata edukasi. Konsepnya bisa mencakup area camping ground, jalur edukasi flora endemik, hingga fasilitas outdoor learning bagi pelajar dan masyarakat umum.

“Kalau dikelola dengan baik, kawasan ini bisa memutar roda ekonomi warga sekitar. Tapi memang, sarana dan prasarana seperti jalan masuk dan penerangan perlu diperbaiki terlebih dulu,” imbuh politisi PDI Perjuangan ini.

Menurutnya, posisi strategis dan luasan taman yang memadai menjadi keunggulan tersendiri. Namun, ia menekankan perlunya dukungan sumber daya manusia agar pengelolaan taman berjalan maksimal.

Komisi III juga berharap potensi Taman Kehati bisa masuk dalam program prioritas 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru. Selain menambah destinasi wisata berbasis konservasi, pengembangan taman ini dinilai bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.