Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Rencana pembangunan embung di sekitar kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor, menjadi perhatian Komisi lll DPRD Banjarbaru.
Rencana pembangunan embung yang akan dikerjakan oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru tersebut, dinilai Komisi lll tidak efektif. Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi lll DPRD Banjarbaru, Emi Lasari, Jumat (4/8/2023), saat menggelar rapat kerja dengan Dinas PUPR Banjarbaru.
Menurut Emi, kajian master plan penanganan banjir masih belum rampung, sehingga rencana tersebut belum bisa dijadikan dasar untuk penanganan banjir di wilayah tersebut.
“Ada beberapa opsi penanganan banjir di sekitar wilayah tersebut. Pembangunan embung di sekitar Bandara itu, hanyalah salah satu opsi, dan masih ada opsi lain untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut,” ucap Emi.
Opsi lainnya, dilanjutkan Emi, yaitu pembangunan sodetan didua titik, yakni di depan Rindam dan di depan SPBU. Menurutnya lagi, opsi tersebutlah yang Komisi lll inginkan sambil menunggu master plan penanganan banjir rampung.
“PUPR harus memikirkan ulang rencana ini. Jika sudah ada master plan tentu itu sudah berdasarkan kajian yang dapat dipertanggung jawabkan. Tidak berdasarkan pengamatan, asumsi bahkan informasi semata,” ujarnya.
Komisi lll, dikatakan Emi, lebih tidak setuju jika pembangunan embung itu berada di lahan milik Angkasa Pura, yang pembangunannya menggunakan dana dari APBD Kota Banjarbaru.
“Jika memang berdasarkan kajian kawasan tersebut harus dibangun embung, maka kami minta pihak Angkasa Pura yang membangun embung tersebut,” katanya.
Pada kesempatan itu pula, dari pemaparan Dinas PUPR Banjarbaru ada beberapa proses pembangunan yang disampaikan, dan kembali menjadi perhatian Komisi lll.
Seperti pembangunan trotoar di Jalan Panglima Batur, Banjarbaru Utara, yang prosesnya baru mencapai 9,54 persen, proses itu dinilai masih terlalu rendah.
Lalu ada pembangunan embung Gunung Kupang. Setelah melewati kontroversi pembebasan lahan, kini pembangunannya mencapai 10,42 persen.
Lanjut pembangunan tugu 0 Km Banjarbaru baru mencapai 7,02 persen dari data yang dipaparkan Dinas PUPR Banjarbaru.
Sementara pembangunan irigasi sungai Tempurau di Bangkal, Cempaka baru selesai 0,91 persen, dan pembangunan cek dam (bendungan kecil) masih berada di angka 8 persen. Capaian tersebut juga dinilai Komisi lll masih sangat rendah.
(Randi, red)