Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Polres Banjar resmi menggelar Operasi Patuh Intan 2025 terhitung sejak 14 hingga 28 Juli mendatang. Operasi ini menyasar persoalan serius yang selama ini kerap diabaikan, maraknya pelanggaran lalu lintas oleh pengendara muda, termasuk pelajar.
Kapolres Banjar AKBP dr Fadli, melalui Kasat Lantas AKP Risda Idfira, mengatakan mayoritas pelanggaran ditemukan pada pengendara sepeda motor, terutama mereka yang masih di bawah umur.
“Selam operasi ini berlangsung, kami telah mencatat sebanyak 40 hingga 60 pelanggaran setiap harinya. Sebagian besar dilakukan oleh pengendara roda dua, banyak di antaranya pelajar yang belum cukup umur,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).

Dalam pelaksanaan Operasi Patuh Intan 2025, petugas melakukan razia stasioner di sejumlah titik rawan diberbagai lokasi yang berbeda dengan menyesuaikan kondisi lapangan.
“Penindakan dilakukan secara langsung maupun melalui sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement). Pelanggaran yang paling sering ditemukan adalah pengendara tanpa helm SNI dan menggunakan ponsel saat berkendara dua hal yang sangat membahayakan keselamatan,” katanya.
Adapun 7 pelanggaran prioritas yang akan ditindak meliputi dengan.
1. Menggunakan ponsel saat mengemudi
2. Tidak memakai helm berstandar SNI
3. Melawan arus
4. Ngebut melebihi batas kecepatan
5. Membonceng lebih dari satu orang
6. Mengemudi di bawah pengaruh alkohol
7. Mengemudi di bawah umur
Berbeda dengan roda dua, penindakan terhadap kendaraan roda empat lebih banyak mengandalkan kamera ETLE. Hal ini dinilai lebih efektif karena mobil cenderung sulit dijangkau dalam razia konvensional.
“Untuk kendaraan roda empat kami lebih fokuskan dengan penindakan secara ETLE. Berbeda dengan kendaraan roda dua,” ucapnya.
AKP Risda berharap para orang tua turut mengambil peran penting. Menurutnya, masih banyak orang tua yang membiarkan anaknya yang belum cukup umur mengendarai motor ke sekolah.
“Keselamatan anak-anak kita bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi juga keluarga. Edukasi dari rumah sangat berpengaruh besar,” ujarnya.
(Randi, red)