Press "Enter" to skip to content

PROYEK DI KAWASAN TERPADAT BANJARMASIN DIKHAWATIRKAN TERLAMBAT


Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Kualitas permukiman kumuh di Teluk Kelayan yang merupakan kawasan terpadat di Banjarmasin ditingkatkan. Sebuah proyek dikerjakan di kawasan RK-3 Kelayan Barat melalui program NSUP.

Kondisi kawasan Kelayan yang padat, mendapat perhatian berbagai pihak. Salah satunya dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalsel. “Karena proyek ini dananya dari Bank Dunia dan berada di kawasan padat dan mendapatkan perhatian, kami mengingatkan agar pengerjaannya sesuai jadual dan kualitas yang sudah ditetapkan,” ujar Plt Harian Kadin Kalsel H Wijaya Kusuma Prawirakarsa,
Wijaya mengkhawatirkan proyek di Kelayan itu tak sesuai jadual. “Saya khawatir pekerjaan peningkatan kualitas permukiman kumuh Kota Banjarmasin kawasan RK-3 Kelayan Barat (NSUP) di Teluk Kelayan tidak bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.


Kadin selaku mitra pemerintah, ujar Wijaya, berkewajiban melakukan pemantauan terhadap proyek yang ada di daerah. “Ya, intinya peningkatan kualitas permukiman kumuh Kota Banjarmasin kawasan RK-3 Kelayan Barat (NSUP) kami pantau setiap saat. Artinya jangan hanya menerima uang muka, sedang progres pekerjaan belum mencapai, termasuk penyediaan K3,” katanya.


Anggota DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda meminta pelaksana proyek paket peningkatan kualitas permukiman kumuh Kota Banjarmasin kawasan RK-3 Kelayan Barat (NSUP) selesai sesuai jadual. “Ini proses pekerjaan belum signifikan, sekarang sudah bulan Juni, sedang kontrak pada April 2020 lalu, dengan dana Rp40,58 Miliar multiyears,” kata Rifqi saat mengunjungi lokasi proyek di Jalan Teluk Kelayan.


Kepala BP2JK Muhammad Reva berharap dengan pembangunan proyek pekerjaan peningkatan kualitas permukiman kumuh Kota Banjarmasin kawasan RK-3 Kelayan Barat (NSUP), bisa mengurangi kawaasan kumuh di Kota Banjarmasin. “Dirjen PUPR melalui Cipta Karya memiliki target dari sektor air minum, sanitasi, dan pemukiman kumuh,” katanya.


Menanggapi kekhawatiran proyek tak selesai tepat waktu, Pelaksana Proyek dari Surabaya PT Media Cipta Perkasa Agus Azis menyatakan optimismenya. “Pekerjaan selama 14 bulan. Ya, harapan tercapai lah target kami Juni 2021 proyek rampung,” katanya. (Lie/Red/SKD)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *